Bisnis.com, INDRAMAYU - Pemerintah Kabupaten Indramayu menetapkan 14.000 hektare lahan untuk kawasan industri. Upaya ini dilakukan untuk membuka peluang investasi di wilayah yang menjadi bagian dari kawasan Metropolitan Rebana.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Indramayu Asep Abdul Mukti mengatakan penetapan tersebut berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) No 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Indramayu Tahun 2011-2031.
Saat ini, peraturan tersebut masih ke dalam tahap proses revisi dan telah selesai melewati proses pembahasan di tingkat provinsi.
"Sekarang dalam tahap proses pembahasan di tingkat Kementerian ATR/BPN," kata Asep di Kabupaten Indramayu, Senin (18/12/2023).
Menurut Asep, penyelenggaraan penataan ruang sebagai upaya motor perencanaan pembangunan. Nantinya, pemanfaatan dan pengendalian ruang harus dapat dipahami oleh berbagai pihak sehingga dapat mendukung visi Kabupaten Indramayu dalam hal peningkatan pelaksanaan pembangunan di segala bidang.
Dari 14.000 hektare lahan yang diproyeksikan untuk kawasan industri, di dalamnya terdapat lahan-lahan eksplorasi migas di Kecamatan Juntinyuat, Kertasemaya, Sliyeg, Sukagumiwang, dan Terisi.
Baca Juga
"Diketahui, Kabupaten Indramayu merupakan salah satu kabupaten yang ditetapkan sebagai kawasan Rebana yang mana penetapan tersebut menjadikan Kabupaten Indramayu menjadi salah satu kabupaten yang akan dilirik oleh investor untuk berinvestasi," kata Asep.
Catatan Bank Indonesia perwakilan Cirebon, empat perusahaan di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning) tercatat menguasai investasi di wilayah timur Jawa Barat.
Berdasarkan data dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cirebon, empat perusahaan tersebut yakni, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU VI Balongan Indramayu, PT Polytama Propindo, PT Taekwang Indonesia, dan PT Sido Agung Agro Prima. Dari Jumlah itu, dua di antaranya dari Kabupaten Indramayu.
Dalam catatan tersebut, PT KPI RU VI Balongan menanamkan modal sebesar Rp17,18 triliun (2022-2027), PT Polytama Propindo Rp5,03 triliun (2022-2025), PT Taekwang Indonesia Rp42,8 miliar (2022-2025), dan PT Sido Agung Agro Prima Rp83 miliar (2022-2023).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Cirebon Hestu Wibowo mengatakan realisasi investasi Ciayumajakuning masih didominasi oleh industri pertambangan dan industri pengolahan.
"Realisasi investasi Ciayumajakuning ditopang oleh masih tumbuhnya investasi proyek swasta skala besar yang memberikan multiplier effect ke perekonomian kab/kota Ciayumajakuning," kata Hestu.
Pemerintah di seluruh Ciayumajakuning harus mampu meningkatkan daya saing kemudahan perizinan investasi dan mempercepat revisi rencana tata ruang wilayah (RTRW).
Kemudian, lanjut Hestu, pemerintah daerah pun harus memberikan bantuan teknologi dan mendukung kebijakan dengan memperhatikan kinerja usaha dan daya beli pekerja.
"Intinya pemerintah daerah harus mampu menciptakan iklim investasi yang kondusif," katanya.