Bisnis.com, BANDUNG--Sudah satu bulan kebakaran Tempat Pembuatan Akhir (TPA) sampah Sarimukti, Bandung Barat belum juga bisa dipadamkan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jabar, Prima Mayaningtias mengatakan, upaya pemadaman saat ini masih dilakukan dengan melakukan penimbunan menggunakan lumpur hingga water bombing.
"Kenapa sulit padam karena di TPA Sarimukti ada sampah sebanyak 2.000 ton per hari, kalau kita hitung berarti sekitar 15 juta kubik ya yang ada di sana. Penumpukan gas metan juga sangat tinggi," katanya dikutip Selasa (19/9/2023).
Meskipun api belum padam secara maksimal, di beberapa zona TPA Sarimukti, api sudah ada yang padam.
"Tadi juga kita sudah briefing zona 3 dan 4 akan dilakukan penyisiran titik api. Pagi ini sudah berjalan semua, termasuk quick response dari Kabupaten Bandung juga sudah masuk ke lapangan," ungkapnya.
Dalam penanganan juga kini telah melibatkan PT Carolina Prima Internasional turut melakukan penyiraman menggunakan metode water bombing dengan 3.045 liter air dari udara.
Baca Juga
"Sekarang akan kembali dilakukan water bombing, hari ini akan dilakukan kembali. Penutupan lumpur dibantu BBWS kita juga terus lakukan dibantu oleh kabupaten/kota juga berkontribusi untuk truk yang mengangkut lumpur," jelasnya.
Untuk diketahui, peristiwa kebakaran di TPA Sarimukti berjalan sudah hampir satu bulan. Awal peristiwa yang membuat Bandung Raya darurat sampah inj terjadi pada 19 Agustus 2023.
Koordinator Pengelola TPA Sarimukti, Riswanto mengatakan, saat ini api maaih belum padam 100 persen. Namun asap dampak kebakaran kini sudah menurun diangka 40 persen lagi.
"Berbagai upaya telah dilakukan petugas gabungan. Alhamdulillah, dilihat dari tampilan kasat mata asap dan bara tinggal 40 persen lagi," katanya.