Bisnis.com, CIREBON - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Kota Cirebon mengalami deflasi sebesar 0,11 persen pada Agustus 2023.
Kepala BPS Kota Cirebon Aris Budiyanto mengatakan, pada Agustus 2023 ada beberapa kelompok penyumbang deflasi, di antaranya, biaya kontrak rumah, beras, tempe, susu cair kemasan, dan tarif jalan tol.
“Meskipun inflasi, angka tersebut lebih kecil dibandingkan tahun lalu yang mencapai 4,04 persen,” kata Aris di Kota Cirebon, Selasa (1/9/2023).
Pada Agustus 2023, dari 11 kelompok pengeluaran, dua kelompok pengeluaran mengalami deflasi, duda kelompok pengeluaran mengalami inflasi dan 7 kelompok tidak mengalami perubahan indeks.
Kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yaitu, kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,54 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,34 persen.
Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi yaitu, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,22 persen; dan kelompok transportasi sebesar 0,12 persen.
Baca Juga
Kemudian, kelompok pengeluaran yang tidak mengalami perubahan indeks yaitu, kelompok pakaian dan alas kaki; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga; kelompok kesehatan; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya; kelompok pendidikan; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran.
Aris mengatakan, berdasarkan pantauan indeks harga konsumen (IHK), Kota Cirebon merupakan daerah yang mengalami deflasi tertinggi ke-4 di Jawa Barat.
"Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran," kata Aris.