Bisnis.com, BANDUNG -- Rabbani optimistis mampu mencapai target pertumbuhan bisnis 30 persen di 2023.
Untuk meraih target tersebut, produsen fesyen muslim ini menerapkan strategi bisnis online untuk memperluas pasar dan meningkatkan penjualan.
Direktur Marketing Rabbani Ridwanul Karim mengatakan pihaknya terus mengembangkan strategi bisnis yang dapat menyesuaikan dengan perubahan dan permintaan pasar yakni melalui go global, go retail modern, go digitalisasi dan go online.
Kondisi tersebut terjadi akibat disrupsi pasar yang mendorong digitalisasi dan perubahan perilaku konsumen khususnya kalangan milenial. Kalangan milenial banyak dibidik para pelaku usaha karena punya potensi paling besar serta untuk jangka panjang.
"Kami terus memutar strategi yang awalnya konvensional di seluruh Indonesia, kini menerapkan teori marketing 5.0 yakni menyediakan produk berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan/keinginan konsumen serta peduli dan bermanfaat bagi lingkungan. Target pertumbuhan kami sebenarnya 50 persen namun melihat kondisi dan situasi maka realistisnya di 30 persen," ujarnya, Jumat (25/8/2023).
Menurutnya, kondisi pasar yang sudah terpolarisasi membuat tidak semua produk bisa diterima. Karena itu perlu upaya untuk membentuk pasar atau ekosistemnya agar lebih mudah masuk kepada para konsumen khusunya kalangan milenial.
Baca Juga
Dia menjelaskan kalangan milenial punya sifat yang unik yang enggan dikendalikan sehingga pihaknya fokus menyesuaikan dengan keinginan mereka.
Meski Rabbani telah kuat secara jaringan offline melalui 200 toko di seluruh Indonesia namun penerapan sistem digitalisasi tetap dilakukan mulai dari proses pemilihan bahan, proses produksi hingga penempatan hasil produksi di outlet.
Selain itu, kata dia, budget marketing digital juga diperkuat demi menarik konsumen khususnya kalangan milenial.
"Dunia digital ada di tangan mereka (milenial) yang harus kita datangi. Saat ini tidak bisa jika kami hanya mengandalkan penjualan offline yang berlangsung saat momen tertentu saja seperti Idulfitri atau saat ada diskon besar-besaran," katanya.
Meski saat ini share penjualan offline Rabbani masih yang terbesar, namun pemasaran secara digital punya pengaruh besar sehingga konsumen mau berkunjung ke toko secara langsung.
Sementara itu, pihaknya juga terus mendorong e-commerce store digital internal yang terus tumbuh. Awalnya, angka penjualan hanya setara toko offline namun kini sudah setara penjualan wilayah.
Dalam 2 tahun terkahir, penjualan e-commerce internal tumbuh dari hanya 0,1 persen menjadi 10 persen. Selain itu, pihaknya juga akan menggenjot digitalisasi toko-toko sebagai upaya jemput bola melalui jualan live streaming di media sosial.
Menurutnya, sistem digital marketing tergolong lebih efisien dan efektif merangkul konsumen dibandingkan pemasaran offline yang membutuhkan budget besar.
"Online reseller kecil di Manonjaya Tasikmalaya mampir mencatatkan omzet yang mengalahkan toko di Dipatiukur Bandung. Hal ini karena penyajian dan pengenalan produknya lebih bagus serta menarik," katanya. (K67)