Bisnis.com, BANDUNG - Menjelang bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri nanti, brand busana muslim Rabbani terus memperkuat pasar offline di Indonesia. Pasar offline atau gerai masih diminati oleh para pembeli dibandingkan dengan pasar online.
Operational Director Rabbani Nandang Komara mengatakan penjualan pasar online hanya berkontribusi sekitar 2% saja. Hal tersebut dikarenakan pembeli ingin melihat langsung produk yang akan dibelinya. Oleh karena itu, Rabbani akan terus memperkuat pasar offline dengan desain busana-busana baru yang sesuai dengan perkembangan zaman.
"Banyaknya pemeluk agama Islam di Indonesia menjadi peluang bagi kami. Jadi, kami hanya harus terus berinovasi dan berkreasi untuk menghadapi para pesaing," ujar Nandang, pada Rabu (11/4/2018).
Untuk memperkuat pasar offline menjelang bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri nanti, Rabbani akan mempersiapkan konsep cycle fashion, yaitu modifikasi busana yang pernah menjadi trend selama dua hingga lima tahun kebelakang. Selain itu, Rabbani juga akan menghadirkan busana-busana yang lebih kekinian misalnya dengan memunculkan motif garis.
Adapun produk-produk Rabbani yang beredar di pasaran diantaranya adalah kerudung, kemeja, baju koko dan alat-alat solat yang menutup aurat, sesuai dengan syariat Islam dan tidak transparan.
"Kami juga harus menyentuh sisi emosional para pembeli sehingga mereka akan terus kembali ke sini," katanya.
Brand yang berdiri sejak tahun 1994 ini telah memiliki 200 gerai di seluruh Indonesia. Selain itu, Rabbani juga mengembangkan bisnisnya dengan mengeluarkan sub-brand seperti Dluha, Bani Batuta dan Kemko.