Bisnis.com, BANDUNG — Witgita Indah Rosayu menjadi contoh baik bagi mereka yang berupaya untuk mewujudkan cita-cita. Wanita asal Cirebon, Jawa Barat ini merupakan pemilik Gimi Hijab yang telah dirintisnya mulai dari nol.
Gimi Hijab merupakan sebuah jenama fesyen Muslimah yang berfokus pada produk hijab syar’i berkualitas tinggi. Merek ini juga berhasil menarik perhatian pasar dengan desain-desainnya yang elegan dan tetap sesuai denan prinsip syariat Islam.
Witgia, yang akrab disapa Gia, mengakui dalam perjalan memulai usahanya sempat diremehkan orang terdekatnya sendiri. Namun, hal itu tidak menjadi penghalang bagi dirinya untuk terus berkembang.
Minat Gia untuk terjun di dunia wirausaha nampaknya sudah mendarah daging. Berkali ia gagal, berkali juga ia bangkit hingga sukses menemukan jalannya sendiri.
Sejak merantau untuk kuliah di Bandung, ia sudah mencoba peruntungan usaha dengan menjual makanan khas Bandung dan jajanan pasar lainnya. Hal itu ia lakukan secara diam-diam tanpa sepengetahuan sang orang tua, lantaran takut dilarang orang tuanya.
“Masa kuliah saya jualan bros, sapu tangan dan jualan lotek. Kala itu saat subuh saya ke pasar untuk membeli bahan seperti sayur dan bumbu lainnya terus mengulek bumbu di kosan sendiri, lalu mengirimkan ke temen yang udah melakukan pesanan. Sampai ibu-ibu di pasar pun salut dan berakhir banyak yang mendoakan,” ungkap Gia, Kamis (6/3/2025).
Baca Juga
Meski ia kebanjiran pesanan, namun Gia merasa bidang usaha tersebut membuatnya lelah dan memilih untuk mencoba peruntungan lain dengan mulai berbisnis busana muslim.
Usaha tersebut mulai dijalankan bersama empat teman dekatnya saat kuliah di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung. Setelah lulus dari pendidikannya, ia kembali ke kampung halamannya untuk melanjutkan magisternya. Sehingga ia berjodoh dengan teman kuliahnya dan menjadi suaminya sekarang.
Kesamaan misi antara Gia dan sang suami, membuat dirinya bertekad kuat untuk menjadi seorang pebisnis.
Hingga kini mereka merintis bersama dalam bidang brand fashion muslim diberi nama Gimi Hijab dengan akronim dari Gia dan suami Muhammad Imam.
Sebagai couple preneur, mereka mulai memikirkan konsep yang lebih matang, yaitu menciptakan merek yang tidak hanya mengikuti tren, tetapi juga memiliki identitas yang kuat dan memberikan nilai tambah bagi konsumen.
Dari sanalah ide untuk Gimi Hijab dengan berbagai pilihan outfit dan kualitas yang tidak diragukan lagi, mulai dari pilihan bahan, jahitan, dan desain yang kekinian.
Sejak awal berdiri pada tahun 2018, Gimi Hijab berusaha terus konsisten menghadirkan berbagai produk muslimah yang fesyenable namun tetap terlihat syar’i dan terjaga kualitasnya.
“Saat musim pandemi tahun 2020 melihat orang-orang lebih senang belanja melalui online, fenomena ini menjadi peluang bisnis yang menggiurkan sekaligus menjanjikan. Karena waktu itu merasa lebih aman bisa berbelanja dari rumah, tanpa harus bertemu dengan banyak orang,” jelas perempuan kelahiran 1992 itu.
Keberlanjutan Gimi Hijab sudah bertumbuh dengan pesat, kini memiliki karyawan dan ribuan mitra reseller di beberapa wilayah Indonesia.
Hal ini tak lepas dari peran JNE. Gia sendiri mengakui, bahwa peran ekspedisi saat awal mula bisnis hijab sangatlah membantu untuk melahirkan konsumen yang loyal. Hingga kini, Gimi Hijab juga terdaftar sebagai member JLC (JNE Loyalty Card) yaitu membership bagi pelanggan JNE dengan benefit pengumpulan poin.
“Gimi Hijab sudah dikenalkan menjadi member JLC oleh tim JNE Cirebon sejak tahun berdiri. Manfaat yang pernah dirasakan waktu itu saat penukaran poin dan menjadi pengalaman menarik saat menghadiri Member Gathering 2024 bertema “To The Point” yang sempat diselenggarakan di Cirebon, alhamdulillah Gimi Hijab mendapatkan door prize dan bisa sharing seputar bisnis,” ujar Gia.
Bukan hanya menjual hijab, Gimi Hijab juga menyediakan pilihan perlengkapan muslimah berkualitas butik yang beragam, mulai dari gamis, khimar, pajamas, scarf, mukena, ciput, handshock dan item lainnya dari rentang usia dewasa hingga anak-anak.
