Bisnis.com, BANDUNG--Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat mencatat telah terjadi kebakaran pada 139 hektare lahan pertanian di Jabar.
Kejadian kebakaran terjadi pada kurun waktu Januari hingga 21 Agustus 2023. Lahan pertanian yang terdampak tersebut berada di 35 kecamatan di 14 kota dan kabupaten.
BPBD juga mencatat dampak terluas berada di wilayah Kabupaten Majalengka dengan luasan terdampak seluas 33,75 hektare yang meliputi Kecamatan Cigasong, Jatiwangi, Majalengka, Sukahaji, Kasokandel dan Kadipaten.
Sementara dampak terbesar kedua ditempati oleh Kabupaten Cirebon dengan luasan lahan 25,4 hektare yaitu meliputi tiga Kecamatan Depok, Sumber dan Beber.
Kemudian wilayah terdampak karhulta terluas yang ketiga yaitu Kabupaten Subang di Kecamatan Subang, Cijambe, dan Purwadadi dengan luasan 25 ha. Sementara luasan yang paling sedikit yaitu di Kabupaten Purwakarta yaitu di Babakancikao seluas 0,003 ha.
Sekretaris BPBD Jabar Budi Juanda mengatakan adapun upaya yang dilakukan BPBD Provinsi Jabar berkoordinasi dengan BPBD dan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) kabupaten kota seluruh Jawa Barat.
Baca Juga
"Kami pun terus berkoordinasi dengan BPBD DPKPB kabupaten kota dalam memberikan informasi lebih lanjut mengenai data dan upaya penanganan bencana kebakaran hutan dan lahan selanjutnya," katanya dikutip Kamis (24/8/2023).
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebelumnya telah mengeluarkan Surat Pernyataan tentang Status Siaga Darurat Bencana Kekeringan serta Kebakaran Hutan dan Lahan di Daerah Provinsi Jawa Barat.
Dalam surat tersebut 27 kota kabupaten di Jabar dinyatakan sebagai Daerah Provinsi Jawa Barat dalam keadaan status siaga darurat bencana kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan terhitung sejak tanggal 10 Juli 2023 sampai dengan tanggal 31 Oktober 2023.