Bisnis.com, CIREBON—Kawasan Metropolitan Rebana diproyeksikan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat masa depan. Salah satu yang menjadi pendorong kemajuan tersebut melalui kawasan industri.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jabar, Bambang Pramono mengatakan, pengembangan kawasan Metropolitan Rebana harus disertai peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) lokal.
Sehingga nantinya, masyarakat yang berada di wilayah pengembangan tersebut tidak hanya sebagai penonton.
“Peningkatan SDM vokasi sangat berperan dalam menyiapkan tenaga kerja lokal yang mumpuni,” kata Bambang di Kota Cirebon, Kamis (6/7/2023).
Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning) yang berada di wilayah Metropolitan Rebana memiliki potensi sangat besar dalam mendukung keberlanjutan perekonomian Jawa Barat.
Hal itu bisa dilakukan melalui pengembangan kawasan industri baru dan berbagai infrastruktur konektivitas yang berwawasan lingkungan.
Baca Juga
Bambang menyebutkan, perekonomian Ciayumajakuning ditopang oleh sektor industri pengolahan dengan kontribusi mencapai 26,34% terhadap total perekonomian. Namun demikian, pertumbuhan sektor industri pengolahan tercatat relatif lebih lamban dibandingkan sektor lainnya.
“Hal ini ditengarai belum optimalnya infrastruktur pendukung industri di wilayah tersebut sehingga biaya logistik masih memberatkan terutama akibat ekspor yang juga masih melalui Pelabuhan Tanjung Priok. Maka dari itu, untuk mendorong pengembangan sektor industri di Kawasan Rebana, perlu dilakukan percepatan,” kata Bambang.
Bambang menyebutkan, strategi lainnya yang bisa dilakukan untuk pengembangan kawasan anyar tersebut yaitu, menyerap penyerapan tenaga kerja, mendorong pertumbuhan subsektor ekonomi lainnya, tercipta proses alih teknologi, menjaga ketahanan cadangan devisa, dan meningkatkan penerimaan pajak.
Kemudian, engembangan infrastruktur pendukung di Kawasan Rebana perlu didukung oleh skema pembiayaan yang inovatif dan diharapkan sektor swasta juga dapat ikut berpartisipasi
“Wilayah Ciayumajakuning memiliki karakteristik ekonomi yang berbeda-beda. Masing-masing kota/kabupaten perlu memetakan keunggulan sektor ekonomi daerahnya untuk memanfaatkan pengembangan infrastruktur di Kawasan Rebana,” katanya.