Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2.174 Pesantren di Jabar Ikut Pelatihan dan Magang Program OPOP 2023

Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum mengatakan OPOP adalah bukti keseriusan Pemda Provinsi Jabar mengembangkan kemandirian ekonomi pesantren. 
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) Al Muslim Kota Sukabumi.
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) Al Muslim Kota Sukabumi.

Bisnis.com, BANDUNG--Pemerintah Provinsi Jawa Barat kembali membuka pelatihan dan magang program One Pesantren One Product (OPOP) 2023. Sebanyak 2.174 pondok pesantren mengikuti pelatihan dan magang tersebut. 

Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum mengatakan OPOP adalah bukti keseriusan Pemda Provinsi Jabar mengembangkan kemandirian ekonomi pesantren

"Karena perekonomian sangat penting untuk segalanya, termasuk mengelola pendidikan, mengelola lembaga, dalam mengembangkan agama," kata Uu, Minggu (11/6/2023).

Menurut Uu, pelatihan dan magang tersebut bertujuan untuk mengasah pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan pesantren dalam meningkatkan daya saing sekaligus produktivitas usahanya. 

"Saya harapkan dalam kegiatan pelatihan ini dapat membekali para peserta untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola usaha pesantren terutama bidang manajemen," tuturnya.

Ada 13 pondok pesantren yang menjadi role model dalam pelatihan dan magang program OPOP 2023, di antaranya Ponpes Darul Falah (Kab. Bogor), Ponpes Husnul Khotimah (Kab. Kuningan), Ponpes Al-Ittifaq (Kab. Bandung), dan Ponpes Daarut Tauhiid (Kota Bandung).

"Saya ucapkan terima kasih kepada 13 ponpes yang sudah siap menjadi tempat pelatihan dan magang serta sebagai role model ponpes yang sukses membangun ekonomi mandiri melalui program OPOP," ucap Uu. 

Pelatihan dan magang program OPOP 2023 sendiri terdiri dari dua kategori usaha, yakni start-up yang berjumlah 1.079 pesantren, dan scale-up berjumlah 1.095 pesantren. 

"Saya juga berharap para pelaku OPOP ini harus mampu membuka jejaring, membangun network yang jelas, memiliki jaringan yang kuat, apalagi network ini dibangun dari pesantren ke pesantren," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper