Bisnis.com, CIREBON - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Kota Cirebon mengalami inflasi sebesar 0,15 persen pada Mei 2023.
Kepala BPS Kota Cirebon Aris Budiyanto mengatakan pada Mei 2023, ada beberapa barang atau jasa sebagai penyumbang inflasi di Kota Cirebon, yakni, telur ayam ras segar, daging ayam ras segar, bawang merah, ban luar motor, dan cabai merah.
“Meskipun inflasi, angka tersebut lebih kecil dibandingkan tahun lu yang mencapai 4,57 persen,” kata Aris di Kota Cirebon, Senin (5/6/2023).
Selain itu, BPS mencatat, dari 11 kelompok pengeluaran, 6 kelompok pengeluaran mengalami inflasi, 3 kelompok pengeluaran mengalami deflasi dan 2 kelompok tidak mengalami perubahan indeks.
Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi yaitu, kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,77 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,04 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,08 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,01 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,02 persen; serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,06 persen.
Kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yaitu, kelompok transportasi sebesar 0,77 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,03 persen; serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,04 persen.
Kelompok pengeluaran yang tidak mengalami perubahan indeks yaitu, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan; serta kelompok pendidikan.
Aris mengatakan, berdasarkan pantauan indeks harga konsumen (IHK), Kota Cirebon merupakan daerah yang mengalami inflasi tertinggi ke-4 di Jawa Barat.
"Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran," kata Aris.