Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Curah Hujan Tinggi di Sumedang Sebabkan Puluhan Hektare Sawah Gagal Panen

Curah hujan dengan intensitas tinggi di Kabupaten Sumedang beberapa waktu terakhir akibatkan puluhan hektare sawah alami gagal panen akibat diterjang banjir.
Foto udara sawah yang terendam banjir di Desa Sukaringin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (4/3/2023). Menurut data Kementerian Pertanian 6000 hektare sawah di Kabupaten Bekasi terendam banjir dan akan mendata serta memberikan bantuan bibit untuk petani yang terdampak. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/nz
Foto udara sawah yang terendam banjir di Desa Sukaringin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (4/3/2023). Menurut data Kementerian Pertanian 6000 hektare sawah di Kabupaten Bekasi terendam banjir dan akan mendata serta memberikan bantuan bibit untuk petani yang terdampak. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/nz

Bisnis.com, SUMEDANG - Curah hujan dengan intensitas tinggi di Kabupaten Sumedang beberapa waktu terakhir akibatkan puluhan hektare sawah alami gagal panen akibat diterjang banjir.

Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Sumedang Nunung Satia, Rabu (10/5/2023).

Menurutnya, tidak kurang dari 42 hektare areal sawah yang gagal panen akibat banjir. "Sawah yang terkena banjir tersebut umumnya sudah menguning dan jelang panen," kata Nunung.

Berdasarkan laporan yang masuk ke DPKP, jumlah areal sawah yang gagal panen tersebut baru terdata dari dua kecamatan yang telah melaporkan yaitu Kecamatan Sumedang Selatan seluas 13 hektare dan  Kecamatan Situraja seluas 29,68 hektare. 

"Kami juga masih menunggu laporan dari kecamatan lainnya karena diperkirakan masih ada sawah yang diterjang banjir akibat luapan sungai," jelasnya.

Nunungpun menilai dengan adanya gagal panen tersebut, tentu saja akan memengaruhi kuantitas produksi padi di Sumedang.

"Para petani yang gagal panen akibat banjir ini tidak bisa mendapat ganti rugi karena mereka belum menjadi peserta Asuransi Usaha Tani Padi," katanya.

Aga, salah seorang petani di Desa Baginda yang sawahnya diterjang banjir mengaku menderita kerugian cukup besar. 

"Kejadiannya Jumat (6/5/2023) kemarin kebetulan padi yang diterjang banjir sudah menguning dan mau dipanen," jelasnya.

Dijelaskan Aga banjir yang menerjang areal sawahnya akibat meluapnya saluran air Cimanala, akibat jebolnya tanggul Sungai Cihonje. 

"Jadi tanggul bagian hulu saluran air Cimanala di sungai Cihonje jebol akibatnya sebagian besar air masuk ke saluran Cimanala," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper