Bisnis.com, CIREBON - Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mencatat pada triwulan I 2023, Kabupaten Cirebon kembali menjadi salah satu penyumbang pekerja migran Indonesia (PMI) terbesar di tanah air.
Sepanjang Januari-Maret, ada 2.572 warga Kabupaten Cirebon yang berangkat untuk bekerja di luar negeri. Dari jumlah tersebut, 827 orang pada Januari, 841 orang pada Februari, dan 904 orang pada Maret.
Berdasarkan catatan tersebut, Kabupaten Cirebon kembali masuk dalam 5 besar kantong PMI di Indonesia bersama Indramayu, Lombok Timur, Lombok Tengah, dan Cilacap.
Tiga negara tujuan PMI dari Kabupaten Cirebon ini yakni, Malaysia, Taiwan, Korea Selatan, dan Hong Kong.
Dalam catatan tersebut pun tertulis, pekerjaan yang dilakoni para PMI dari Kota Udang ini yakni, asisten rumah tangga, petani paruh waktu, buruh pabrik, dan pengasuh.
Bupati Cirebon Imron Rosyadi mengatakan seluruh pekerja yang berangkat melalui perantara resmi. Apalagi, saat ini pemerintah daerah sudah bekerja sama dengan BP2MI pemberantasan sindikasi penempatan ilegal.
Kerja sama tersebut tidak hanya melakukan perlindungan, melainkan membuka kesempatan kerja dan pendidikan bagi para PMI. Diharapkan mampu mengentaskan permasalahan kemiskinan di Kabupaten Cirebon.
"Kerja sama ini juga, memberikan peluang kerja lebih luas kepada masyarakat Cirebon, terutama yang hendak bekerja di luar negeri," kata Imron di Kabupaten Cirebon, Kamis (27/4/2023).
Belum lama ini, Pemerintah Kabupaten Cirebon daerah tengah menjajaki kerja sama intens dengan Korea Selatan untuk penyediaan tenaga kerja di Haman-gun.
Tenaga kerja asal Cirebon yang dibutuhkan di negara tersebut yakni, pekerja paruh waktu (musiman) untuk sektor pertanian.
Pemerintah Kabupaten Cirebon berharap ada sektor lainnya di Korea Selatan yang membutuhkan tenaga kerja dari Kabupaten Cirebon.