Bisnis.com, BANDUNG—Kredit Mesra (Masyarakat Ekonomi Sejahtera), program pinjaman tanpa bunga dan agunan yang bisa diperoleh di masjid, gereja, pura, wihara, hingga kelenteng disalurkan dengan prinsip kehati-hatian.
Pengurus DKM dari Masjid Al-Muhajirin Inkopad Bogor, Tri Suwartono mengatakan masjidnya termasuk yang merespons program ini dari awal. Pihak DKM menurutnya langsung mengkurasi jemaah yang memiliki produk UMKM dan perlu tambahan modal agar bisa memenuhi syarat program tersebut.
“Yang paling penting adalah dia punya usaha dan usahanya ada, bukan usaha yang fiktif. Kenapa kita meyakini itu ada? Karena memang orangnya sehari-hari kita lihat kan,” katanya dikutip Bisnis, Jumat (14/4/2024).
Menurutnya pengurus DKM tidak akan merekomendasikan permohonan kredit dari anggota yang tidak memenuhi syarat. Tri mengaku jika keliru menganalisa kemampuan anggota, maka jika terjadi kredit macet atau gagal bayar bisa merepotkan anggota yang lain.
DKM Al-Muhajirin sendiri saat ini mengampu 15 pelaku usaha mikro yang tergabung dalam tiga kelompok binaan. Mereka yang mendapatkan bantuan modal rata-rata pengusaha kuliner.
“Kalau yang saya dapat informasinya itu tidak harus kuliner, mungkin misalnya dia punya bengkel atau apa,” ujarnya.
Tri mengaku program ini membantu usaha kelompok yang dibina pihaknya. Bahkan saking terbantunya, pengembalian pinjaman rata-rata tidak mengalami kendala dan kesulitan. Ini mendorong pelaku usaha lain untuk bisa juga mendapatkan bantuan.
“Program ini membantu, bantu bener. Malah banyak juga ini UMKM yang kepengen tapi kan memang kita harus sortir ya demi keamanan juga masing-masing,” tuturnya.
Konten ini merupakan bagian dari Safari Ramadan yang diselenggarakan oleh Bisnis Indonesia, dan didukung oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Barat, Bank BJB, BUMD PT Migas Utama Jabar (MUJ), dan JNE.