Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tak Pernah Sepi, Makam Sunan Gunung Jati jadi Sumber Rezeki untuk Banyak Orang

Puncak keramaian di komplek makam ini terjadi setiap Kamis malam atau malam Jumat. Orang-orang dari luar kota berdatangan untuk berziarah.
Warga berziarah di makam Sunan Gunung Jati, Cirebon.
Warga berziarah di makam Sunan Gunung Jati, Cirebon.

Bisnis.com, CIREBON - Makam Sunan Gunung Jati di Desa Astana, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon banyak dikunjungi orang pada momen tertentu. Ramainya komplek ini membuat ribuan warga sekitar tetap hidup.

Pantauan Bisnis.com, di sekitar komplek Makam Sunan Gunun Jati banyak warga yang menggelar berbagai jenis dagangan, mulai dari kembang tujuh rupa, kemenyan, lilin, hio, pakaian, hingga cinderamata.

Deretan pedagang tersebut mulai dari Jalan Cirebon-Indramayu hingga depan pintu gerbang makam Sunan Gunung Jati.

Ahmad, seorang pedagang di komplek makam menyebutkan, sosok Sunan Gunung Jati masih hidup di dalam hatinya. Meskipun sudah tidak ada, ribuan orang tetap memperoleh limpahan keberkahan.

"Selalu bersyukur mencari rezeki di sini. Ini artinya, Sunan Gunung Jati semasa hidupnya sangat bermanfaat untuk banyak orang," kata Ahmad di Makam Sunan Gunung Jati di Desa Astana, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, Minggu (2/4/2023).

Menurut Ahmad, puncak keramaian di komplek makam ini terjadi setiap Kamis malam atau malam Jumat. Orang-orang dari luar kota berdatangan untuk berziarah.

"Selalu penuh setiap hari itu. Semua warung juga pasti tidak sepi," kata Ahmad.

Selain itu, selaras dengan wasiat Sunan Gunung Jati "Ingsun Titip Tajug lan Fakir Miskin (saya titip musala dan fakir miskin), keberadaan makam ini juga bisa menghidupi para fakir miskin yang selalu berdiam di depan gerbang utama.

Setiap orang yang selalu melakukan ziarah ke makam Sunan Gunung Jati, para fakir miskin ini langsung menyerbu untuk mengharapkan pundi-pundi rupiah.

Sunan Gunung Jati merupakan wali songo penyebar agama Islam di tanah Jawa. Sunan Gunung Jati juga merupakan sultan pertama Kasultanan Cirebon yang semula bernama Keraton Pakungwati.

Makamnya yang berada di wilayah utara Kabupaten Cirebon ini, hanya boleh dimasuki oleh keluarga sebagai keturunannya, petugas harian, maupun juru kunci. 

Konten ini merupakan bagian dari Safari Ramadan yang diselenggarakan oleh Bisnis Indonesia, dan didukung oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Barat, Bank BJB, BUMD PT Migas Utama Jabar (MUJ), dan JNE.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper