Bisnis.com, CIREBON - Sebanyak 826 warga Kabupaten Cirebon berangkat menjadi pekerja migran Indonesia (PMI) pada awal 2023. Daerah tersebut menjadi salah satu kantong penyumbang PMI terbesar di tanah air.
Negara tujuan para dari PMI Kabupaten Cirebon yakni, Hong Kong, Taiwan, Korea Selatan, Malaysia, dan Inggris. Sebagian besar, memilih menjadi asisten rumah tangga.
Selain itu, Kabupaten Cirebon pun daerah ke-enam di Indonesia sebagai penyumbang terbanyak PMI. Sementara, urutan pertama diduduki Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Pekerjaan yang diambil oleh PMI asal Kabupaten Cirebon yakni, di antaranya, pembantu rumah tangga, perawat lansia, operator produksi, pekerja konstruksi, hingga cleaning service.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Cirebon Novi Hendrianto mengatakan minat warga lokal untuk menjadi PMI masih tinggi. Hal tersebut karena tawaran penghasilan bekerja di luar negeri jauh lebih besar dibandingkan di dalam negeri.
"Kepada seluruh warga Kabupaten Cirebon yang berangkat menjadi PMI bisa menjaga nama baik daerah asal dan mematuhi aturan negara tempat bekerja," kata Novi di Kabupaten Cirebon, Rabu (1/3/2023).
Menurut Novi, di balik besarnya remitansi yang diberikan para PMI untuk pembangunan negara, tidak berbanding lurus dengan upaya perlindungan.
PMI asal Kabupaten Cirebon dan daerah lainnya, masih di hadapkan dengan kasus kekerasan, penipuan, jeratan hutang, penelantaran anak, perceraian hingga gangguan kejiwaan yang hingga saat ini belum tertangani secara baik.
"Pemerintah pusat memastikan bakal memberikan sanksi tegas kepada biro atau jasa pemberangkatan PMI yang tidak bertanggung jawab terhadap keamanan pekerja tersebut," kata Novi.
PMI asal Kaliwedi, Nurhayati mengatakan sebelumnya melakukan pendaftaran untuk bekerja di Taiwan. Mendaftar sesuai prosedur, dipastikan bakal menjamin keselamatan saat bekerja di luar negeri.
"Ini kedua kalinya saya berangkat ke Taiwan lewat jalur resmi, banyak manfaat ketika kita melalu jalur resmi pemerintah, karena selama kita bekerja semua sudah ada terjamin kalau terjadi apa-apa saat bekerja," kata Nurhayati.