Bisnis.com, CIREBON - Perusahaan pengolah sampah terkemuka, PT Reciki Solusi Indonesia melakukan ekspansi ke Kabupaten Cirebon dengan menanamkan modal hingga Rp76 miliar.
Direktur Utama PT Reciki Solusi Indonesia Bhima Aries Diyanto mengatakan kehadiran pihaknya ke Kabupaten Cirebon untuk membantu pemerintah daerah menuntaskan permasalahan sampah yang sampai saat ini belum teratasi.
Pola kerja sama antara PT Reciki Solusi Indonesia dengan Pemerintah Kabupaten Cirebon, mengambil konsep blended finance. Nantinya, investasi tersebut untuk melayani publik terkait pengolahan sampah.
"Tujuan kami adalah mewujudkan sampah bisa memiliki high value. Nantinya, bakal diolah menjadi salah satu bahan bakar alternatif pengganti batu bara. Pasar di Cirebon sudah ada, yakni Indocement," kata Bhima saat ditemui di Pendopo Bupati, Jalan Kartini, Kota Cirebon, Jumat (17/2/2023).
Kesuksesan PT Reciki Solusi Indonesia mengolah sampah sudah dilakukan di berbagai Kota Indonesia, di antaranya, Lamongan (Jawa Timur), Jimbaran (Bali), Badung (Bali), dan Bangkalan (Jawa Timur).
Bhima mengatakan, teknologi yang dimiliki oleh pihaknya bukan adopsi dari teknologi luar negeri. Sehingga, mampu bekerja sesuai dengan karakteristik sampah di Kabupaten Cirebon.
"Di Kabupaten Cirebon bakal dibuat mesin yang mampu mengolah sampah 500 ton setiap harinya," kata Bhima.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon, Iwan Ridwan Hardiawan mengatakan, inovasi yang dilakukan oleh perusahaan tersebut sejalan dengan upaya pengolahan sampah yang dilakukan pemerintah daerah.
Ditambahkan Iwan, produksi sampah di Kabupaten Cirebon lebih dari 1.200 ton setiap harinya. Artinya, 50 persen hasil produksi yang ada mampu diolah menjadi bahan bakar alternatif.
"Kami sudah MoU dengan PT Reciki Solusi Indonesia. Setelah ini, akan dilakukan studi kelaikan," kata Iwan.
PT Reciki Solusi Indonesia, akan membangun tempat pengolahan di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Kubangdeleg, Kecamatan Karangawareng, Kabupaten Cirebon.