Bisnis.com, BANDUNG—Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat meminta Pemerintah Provinsi Jawa Barat segera mengakselerasi rencana pengoperasian Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Lulut Nambo, Bogor.
Anggota Komisi IV DPRD Jabar Daddy Rohanady mengatakan Nambo sebagai pilot project pengelolaan sampah waste to energy di Jabar seharusnya sudah beroperasi sehingga bisa mendorong pengoperasian TPPAS Ciwaringin di Kabupaten Cirebon, Legok Nangka di Kabupaten Bandung dan TPPAS Regional di wilayah Bekasi, Karawang dan Purwakarta.
“Empat TPPAS Regional sudah tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) saat ini sudah dapat dioperasikan,” katanya dikutip Bisnis, Rabu (15/2/2023).
Menurutnya operasional TPPAS Lulut Nambo sangat ditunggu oleh wilayah sekitarnya dalam pengelolaan sampah akhir. Apalagi, setelah adanya kajian bahwa TPPAS Lulut Nambo direncanakan dari awal pembangunan dapat dimanfaatkan dari hasil pengolahan sampah menjadi RDF sebagai bahan pengganti batu bara.
"Dengan kata lain, seandainya ini sudah berjalan tentu banyak pihak yang merasakan manfaat dari TPPAS tersebut dengan produk RDFnya yang bernilai ekonomi tinggi dalam jumlah besar," katanya.
Anggota Komisi IV DPRD Jabar Supono juga menyebutkan, skema pengelolaan selalu berubah-ubah mengakibatkan belum beroperasinya TPPAS Regional Lulut Nambo. Sehingga, harapan masyarakat diwilayah tersebut untuk membuang sampah belum bisa terealisasikan hingga saat ini. Pembuangan sampah akhir di wilayah Kabupaten Bogor saat ini sudah kritis.
"Persoalannya kan sudah dianalisa, diantaranya kendala teknis dan calon investor yang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Denga diambil alihnya manajemen yang baru diharapkan dapat menyelsaikan proyek tersebut tepat waktu si tahun ini dan tidak meleset," katanya.
TPPAS Nambo digadang-gadang akan menjadi penerapan konsep waste to energy di Jawa Barat. Rencananya, Nambo akan menuntaskan 40 persen sampah yang berada di Bogor Raya dan Tanggerang Selatan.