Bisnis.com, BANDUNG — Bank Indonesia menilai praktik digitalisasi ekonomi di Jawa Barat mulai menunjukkan akselerasi yang signifikan dibanding wilayah lain di Indonesia. Lonjakan transaksi digital terjadi karena didukung komitmen penuh pemerintah daerah.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Bambang Pramono mengatakan komitmen pemerintah daerah dalam implementasi digitalisasi ekonomi daerah, antara lain melalui elektronifikasi transaksi pemerintah daerah (ETPD).
“Terwujudnya Jabar Digital Province bukan sekedar motto, Gubernur Ridwan Kamil mengakselerasinya secara masif dan terukur,” katanya kepada Bisnis, Selasa (14/2/2023).
Menurutnya fakta ini ditunjukan lewat lompatan cukup tinggi pada transaksi digital di Jawa Barat. Bank Indonesia mencatat, jumlah merchant QRIS di Indonesia terus meningkat, dimana hingga 30 Desember 2022 lalu telah terdapat 23,97 juta merchant yang sudah menggunakan QRIS.
Pertumbuhan ini juga ditopang oleh naiknya jumlah Pengguna QRIS. Data mencatat jumlah pengguna QRIS di Indonesia terus meningkat, hingga Desember 2022 telah terdapat 28,76 juta warga yang sudah menggunakan QRIS.
“Jawa Barat menjadi wilayah dengan pengguna QRIS terbanyak di Indonesia, mencapai 6,82 juta pengguna,” katanya.
Bambang menilai jmlah pengguna QRIS di Jawa Barat terus meningkat seiring dengan semakin meluasnya penggunaan QRIS oleh merchant di seluruh wilayah Jawa Barat.
Saat ini di Jawa Barat telah terdapat 6,82 juta pengguna QRIS atau 23,72 persen nasional dengan jumlah merchant QRIS sebanyak 4,59 juta atau 23,30 persen nasional.
Bank Indonesia menurutnya akan terus mendorong perkembangan digitalisasi di berbagai ekosistem. Salah satunya melalui digitalisasi sistem pembayaran untuk menciptakan transaksi yang cepat, mudah, murah, aman dan handal (CeMuMuAH) di masyarakat.
Pada 2022 lalu, Jawa Barat pernah mendapatkan BI Award sebagai Provinsi Terbaik dalam Perluasan Layanan Sistem Pembayaran Digital melalui QRIS.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil meminta kepada semua Kepala Daerah di wilayah Jawa Barat untuk mengoptimalkan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) yang merupakan wadah untuk merumuskan berbagai kebijakan dan strategi implementasi percepatan dan perluasan digitalisasi di segala sektor.
"Kekuatan digitalisasi ekonomi Jawa Barat menjadi modal dasar untuk mempercepat realisasi visi Jawa Barat Provinsi Digital," katanya.