Bisnis.com, CIREBON - Tren pembayaran nontunai di Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning), Jawa Barat terus meningkat. Hal itu dibuktikan dengan meningkatnya pola transaksi tersebut.
Berdasarkan data dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cirebon, jumlah transaksi nontunai di wilayah Ciayumajakuning per semester I 2022 menembus angka Rp15,71 triliun dengan total volume transaksi sebanyak 15,53 juta kali.
Dari data tersebut, Kabupaten Cirebon mendominasi transaksi nontunai di wilayah Ciayumajakuning dengan nilai Rp4,41 triliun dengan volume transaksi mencapai 4,78 juta kali.
Sementara, daerah dengan transaksi nontunai paling kecil adalah Kabupaten Majalengka. Tercatat, transaksi cashless tersebut hanya Rp1,78 triliun dan volume transaksi 2,23 juta kali.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Cirebon, Hestu Wibowo mengatakan, transaksi nontunai di wilayah Ciayumajakuning meningkat 33,33 persen dibandingkan tahun sebelumnya dalam periode yang sama.
"Ini menunjukkan perbaikan tingkat kepercayaan masyarakat di Ciayumajakuning terhadap penggunaan uang elektronik," kata Hestu saat ditemui di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cirebon, Jalan Yos Sudarso, Kota Cirebon, Rabu (18/8/2022).
Selain itu, untuk transaksi nontunai yang menggunakan Quick Response Code Indonesian (QRIS) dilakukan sebanyak 538.000 kali dengan nominal transaksi Rp43,27 miliar.
Hestu mengatakan, pembayaran menggunakan QRIS terus meningkat setiap tahunnya. Kenaikan nominal transaksi dibandingkan tahun sebelumnya mencapai 320 persen dan volume transaksi 131 persen.
Implementasi penggunaan QRIS dilakukan di pasar, lingkungan instansi, pendidikan umum, pendidikan keagamaan, dan fasilitas lainnya.
Jumlah merchant pengguna Quick Response Indonesian Code (QRIS) sepanjang 2022 di wilayah Ciayumajakuning turut meningkat hingga mencapai sebanyak 455.807.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 224.971 berasal dari Cirebon. Kemudian, Majalengka 78.041, Indramayu 85.800, dan Kuningan 66.995.
Hestu Wibowo mengatakan, jumlah merchant pengguna QRIS di Ciayumajakuning terus bertambah. Hal tersebut untuk mendukung pencapaian target pengguna QRIS sebesar 45 juta pengguna pada 2023.
"Tren pembayaran transaksi nontunai di Ciayumajakuning membuktikan positif," kata Hestu.