Bisnis.com, BANDUNG - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Barat menyarankan pengusaha garmen untuk relokasi usaha ke kawasan Rebana.
Saran ini dilandasi informasi terkait 14 pabrik garmen di Purwakarta dan Bogor yang akan pindah ke Jawa Tengah karena persoalan ketidaksanggupan membayar upah buruh.
Kadisnakertrans Jabar Taufik Garsadi mengatakan saat ini, salah satu opsi yang coba ditawarkan Pemprov Jabar yaitu memindahkan kawasan industri mereka ke Kawasan Rebana seperti di Indramayu, Cirebon hingga Majalengka.
“Jadi kita dorong mereka mulai beralih atau pindah ke wilayah-wilayah yang sedang dipersiapkan yaitu Kawasan Rebana. Sehingga mungkin produksi di wilayah Rebana akan lebih murah ke depan,” tuturnya di Bandung, Selasa (7/2/2023).
Di daerah itu selain upahnya masih belum terbilang tinggi, nantinya juga diproyeksikan menjadi magnet kawasan industri yang disiapkan pemprov. Terlebih infrastruktur Jabar lebih siap.
“Jadi walaupun Jawa Tengah sedang jor-joran membangun kawasan industri, kita tetep berharap kita mempunyai SDM (di bidang industri) yang lebih bagus bisa lebih eksis lagi," katanya.
"Bagi kabupaten/kota yang sekarang UMK-nya tinggi, kita dorong beberapa hal kayak didorong beralih dari padat karya ke padat modal. Itu upaya kita khusus untuk UMK tinggi, karena tidak mungkin juga diturunkan upahnya,” pungkasnya.
Sekedar diketahui, sesuai dengan Keputusan Gubernur (Kepgub) Jabar No 561.7/Kep.776-Kesra/2022 tentang UMK Jabar 2023, UMK di Kabupaten Bogor yaitu sebesar Rp4.520.212,25 dan Kabupaten Purwakarta Rp4.464.675,02. Penetapan UMK Jabar 2023 dilakukan dengan mengacu kepada Permenaker No 18 Tahun 2022.