Bisnis.com, BANDUNG — Minat investor asing menanamkan modal di Kawasan Rebana mulai menunjukkan perkembangan yang positif sepanjang 2022 lalu.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat Noneng Komara mengatakan adanya relaksasi pascapandemi Covid-19 membuat sejumlah investor asing mulai berdatangan ke Jawa Barat, salah satunya ke Kawasan Rebana.
“Kemarin dari Singapura, mereka berminat mengembangkan Kawasan Rebana,” katanya kepada Bisnis, Selasa (31/1/2023).
Berbeda dengan investor lain, pihak Singapura tengah menjajaki untuk menanamkan modal di sektor pertanian dan permukiman. Bagi Noneng, tawaran ini bisa ditindaklanjuti karena Rebana tidak hanya dikhususkan untuk kawasan industri.
“Pertanian juga bisa di sana, bagaimana dengan investasi teknologi di bidang pertanian agar panen dari dua kali menjadi tiga kali, itu kan perlu investasi,” tuturnya.
Kepala Badan Pengelola Rebana tersebut memastikan pihaknya akan memberikan ruang bagi para investor asing yang memerlukan informasi terkait investasi di kawasan yang meliputi Indramayu, Subang, Sumedang, Majalengka, Cirebon dan Kuningan tersebut.
DPMPSTP Jawa Barat mencatat pada triwulan IV 2022, Kawasan Rebana memberikan kontribusi sebesar 12,03persen pada realisasi investasi Jawa Barat baik PMA maupun PMDN.
Realisasi investasi PMA & PMDN di kawasan Rebana pada triwulan IV 2022 mencapai sebesar Rp5,56 triliun.
“Sumedang peringkat pertama realisasi untuk Kawasan Rebana diikuti Subang, Majalengka dan Kabupaten Cirebon,” ujar Noneng.