Bisnis.com, CIREBON - Pemerintah Kabupaten Cirebon menjanjikan kemudahan investasi pada 2023 ini. Salah satu wilayah dalam Kawasan Metropolitan Rebana ini belum jadi tujuan utama para investor untuk menanamkan modal.
Sekretaris Daerah Kabupaten Cirebon Hilmi Rivai mengatakan wilayahnya saat ini mulai mengandalkan investasi, dibandingkan pertanian.
“Produktivitas pertanian di Kabupaten Cirebon tidak mengalami kenaikan signifikan. Tetapi, invetasi bisa menaikan pertumbuhan ekonomi dan menurunkan angka kemiskinan,” kata Hilmi di Kabupaten Cirebon, Selasa (24/1/2023).
Hilmi mengatakan pemerintah daerah juga mengharapkan para investor kendaraan listrik menjadikan wilayahnya sebagai tempat untuk menanamkan modal.
Menurut Hilmi, maraknya penggunaan kendaraan listrik di beberapa negara, memberikan kesempatan juga bagi Kabupaten Cirebon bisa andil dalam industri tersebut.
“Selain butuh investasi padat karya, kami juga butuh investasi yang padat teknologi, contohnya industri kendaraan listrik,” kata Hilmi.
Dalam tiga tahun terakhir ini, wilayah Kabupaten Cirebon terutama bagian timur, mulai berdiri beberapa industri yang menerapkan padat karya. Di antaranya, industri alas kaki dan pangan.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Cirebon, Dede Sudiono mengatakan, kala semua investor yang menanamkan modal membangun industri padat karya, pertumbuhan ekonomi daerah bakal tumbuh dan angka kemiskinan bakal segera turun.
"Ekonomi Kabupaten Cirebon harus tumbuh. Tetapi, industri padat karya yang berdiri di sini harus menyesuaikan dengan kondisi lingkungan dan sosial masyarakat," kata Dede.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun Bisnis, realisasi investasi di Kabupaten Cirebon pada 2022 (triwulan 3) menembus angka Rp2,8 triliun. Angka tersebut melampui target yang hanya sebesar Rp2,67 triliun.
Sementara pada 2023 ini, Kabupaten Cirebon menargetkan angka realisasi investasi bisa menembus angka paling sedikit Rp2,9 triliun.
Dede mengatakan, untuk menarik minat investor menanamkan modal, investor tidak hanya tertarik dengan ketersediaan jumlah tenaga kerja, UMK rendah, dan ketersediaan lahan. Melainkan, kenyaman dan kondusifitas.
“Kalo semua dipenuhi, investor PMA -PMDN banyak yang tertarik. Target 2023 mudah-mudahan terpenuhi, Apalagi PPKM juga sudah dicabut, saya kira iklim investasi akan membaik,” kata Dede.