Bisnis.com, BANDUNG — Pemerintah daerah meminta kepastian asumsi atas target investasi secara nasional Rp1.400 triliun yang dicanangkan Presiden Joko Widodo pada Kementerian Investasi atau BKPM, karena target itu akan dibagi kembali ke daerah.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat Noneng Komara Nengsih mengatakan Jawa Barat akan mendapat pembagian target yang cukup besar pada tahun ini.
"Biasanya kita itu targetnya 13 persen dari target nasional, kalau target Rp1.400 triliun itu kemungkinan sekitar Rp180 triliun,” katanya kepada Bisnis, Rabu (11/1/2023).
Namun kepastian target yang diberikan pusat sampai saat ini belum diterima oleh Jawa Barat. Noneng sendiri mengaku dalam pembahasan terakhir dengan BKPM terkait target realisasi 2023 ada sejumlah hal yang ditekankan.
“Kita tidak meminta target untuk daerah dihitung ulang, namun asumsi yang dipakai oleh pemerintah apa agar target itu bisa tercapai,” tuturnya.
Menurutnya BKPM diharapkan bisa memberikan optimisme pada daerah bahwa target ini sesuai dengan asumsi pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang sama-sama dijaga pada 2023. Kemudian, asumsi juga memperhitungkan sejauh mana perang Rusia dan Ukraina tidak akan berkepanjangan.
“Sementara investor internasional masih menunda dan menunggu kondisi global membaik. Jadi harus ada asumsi dasar agar target ini sama-sama bisa kita capai,” ujarnya.
Isu resesi dinilai Noneng menjadi tantangan bagi realiasi investasi asing pada tahun ini. Terlebih IMF sudah memprediksi resesi akan menimpa setidaknya 30 persen negara di Dunia, bahkan ada juga yang memperkirakan Indonesia masuk jurang resesi.
"Asumsi ini benar-benar penting, karena investor harus optimis meski mereka saat ini terpengaruh kondisi global,” tuturnya.
Jawa Barat sendiri mencoba optimis bisa mengejar target yang dibebankan oleh BKPM. Noneng berkaca pada realisasi investasi ke Jawa Barat hingga triwulan III 2022 yang sudah mencapai 128 triliun dari target yang dibebankan BKPM Rp160 triliun hingga triwulan IV nanti. “Target Rp 160 triliun insyaallah bisa tercapai,” ujarnya.
Sementara untuk target yang dibebankan RPJMD sendiri Noneng memastikan pihaknya bisa melampui lebih tinggi. “Kita RPJMD tahun 2022 targetnya Rp109 triliun, pada triwulan III 2022 sudah tercapai Rp105 triliun,” pungkasnya.