Bisnis.com, CIREBON - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan angka kemiskinan di Kota Cirebon mengalami penurunan pascapandemi Covid-19 melanda.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun, pada 2022 jumlah warga miskin di Kota Cirebon sebanyak 31.470 jiwa. Sementara tahun lalu, menembus angka 31.981 jiwa.
Kepala BPS Kota Cirebon Joni Kasmuri mengatakan penurunan angka kemiskinan terjadi karena adanya peningkatan perekonomian sebagian masyarakat.
Meskipun begitu, kata Joni, penurunan angka kemiskinan tidak terlalu signifikan.
“Tahun lalu, dari total keseluruhan penduduk di Kota Cirebon, 10,03 persennya merupakan warga miskin. Tetapi pada tahun ini, hanya 9,82 persen dari total keseluruhan,” kata Joni di Kota Cirebon, Selasa (13/12/2022).
Joni mengatakan, garis kemiskinan Kota Cirebon pada 2022 ini sebesar Rp485.613 per kapita per bulan. Sementara, tahun lalu hanya Rp467.248.
“Selama periode 2021 hingga 2022 terjadi kenaikan garis kemiskinan sebesar Rp18.365 per kapita per bulan atau naik 3,9 persen,” kata Joni.
Selain itu, kata Joni, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Kota Cirebon terjadi penurunan dari 2,22 pada tahun 2021 menjadi 1,34 pada tahun 2022.
Hal ini menandakan bahwa jarak pengeluaran antara penduduk miskin dengan garis kemiskinan semakin dekat.
Kemudian, Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Kota Cirebon terjadi kenaikan dari 0,68 persen pada 2021 menjadi 0,30 pada tahun 2022.
“Ini menandakan bahwa ketimpangan (gap) pengeluaran diantara penduduk miskin itu sendiri semakin kecil,” kata Joni.