Bisnis.com, BANDUNG—Berkah realisasi investasi ke Jawa Barat paling penting adalah terbukanya pintu penyerapan tenaga kerja dalam jumlah besar. Menangguk realisasi sebesar Rp44,8 triliun pada triwulan III 2022 membuat puluhan ribu orang menjadi tenaga kerja.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat Noneng Komara mengatakan di sisi tenaga kerja, kemampuan investasi dalam menyerap tenaga kerja di Jawa Barat pada triwulan III 2022 mengalami kenaikan bila dibandingkan secara yoy (17,77 persen) dan qoq (5,20 persen).
Pada triwulan III 2022, investasi per Rp1 triliun mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 1.044 orang, sementara di triwulan sebelumnya mampu menyerap 955 orang. Dari penyerapan 29.653 orang pada 2021 menjadi 44.651 orang pada 2022 atau naik sebanyak 14.998 orang.
Noneng memaparkan sejak 2018-2021, rasio penyerapan TK terus mengalami penurunan. Namun, mengalami peningkatan yang signifikan di periode Januari-September 2022 sebesar 28,15 persen. Pada Januari-September 2022, investasi per Rp1 triliun mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 1.029 orang.
“Jika dilihat dari rasio penyerapan tenaga kerja PMA dan PMDN, PMA mampu menyerap 1.125 orang tenaga kerja per Rp1 triliun investasi atau lebih tinggi dibanding rasio yang berasal dari PMDN yaitu 925 orang,” katanya.
Berdasarkan data 5 tahun terakhir, rasio penyerapan tenaga kerja yang berasal dari PMA selalu lebih unggul dibandingkan yang berasal dari PMDN, kecuali pada 2018.
“Di tahun 2018, rasio penyerapan tenaga kerja PMA hanya 947 orang, sementara PMDN mampu menyerap sebanyak 1.289 orang per Rp1 triliun investasi,” katanya.
Berdasarkan data realisasi investasi Januari-September 2022, sektor usaha penyumbang realisasi investasi terbesar adalah Transportasi, Gudang & Telekomunikasi. Namun, sektor tersebut tidak termasuk ke dalam 10 sektor usaha dengan rasio penyerapan tenaga kerja tertinggi.
Diakui Noneng sektor usaha dengan rasio penyerapan tenaga kerja tertinggi per Rp1 triliun datang daei sektor Kehutanan sebanyak 12.974 orang. Faktanya sektor ini yang hanya memberikan kontribusi sebesar Rp616,6 juta terhadap realisasi investasi di Jawa Barat.