Bisnis.com, BANDUNG - Bio Farma meluncurkan buku "Kontribusi untuk Negeri di Masa Pandemi" yang berisikan mengenai perjalanan Bio Farma selama pandemi.
Buku yang ditulis berdasarkan pengalaman dalam mengatasi pandemi dari masing-masing Board of Executives Bio Farma seperti Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir, Direktur Hubungan Kelembagaan Sri Harsi Teteki, Direktur Operasi M. Rahman Roestan, Direktur Keuangan, Manajemen Risiko dan SDM I.G.N Suharta Wijaya, Direktur Transformasi dan Digital Soleh Ayubi, Direktur Penelitian dan Pengembangan Bisnis Yuliana Indriati, SEVP Produksi Juliman, SEVP HC dan Compliance Disril Revolin Putra, dan SEVP Penelitian dan Pengembangan Adriansjah Azhari.
Buku ini punya arti penting bagi Bio Farma karena dua hal. Pertama, buku ini diterbitkan dalam rangka hari jadi ke-132 tahun Bio Farma. Bagi sebuah perusahaan, ini bukanlah perjalanan yang pendek dan mudah. Diperlukan kerja sama, kolaborasi, keuletan dan persistensi yang luar biasa selama beberapa waktu ke belakang.
"Buku ini juga sebagai bentuk komitmen dan kontribusi Bio Farma kepada bangsa dan negara. Pandemi menjadi momentum kami untuk berkontribusi secara totalitas dengan memberikan kebermanfaatan untuk masyarakat Indonesia," ungkap Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir, dalam keterangan yang diterima Bisnis, Minggu (7/8/2022)
Honesti menyampaikan, dengan pengalaman lebih dari 130 tahun di bidang vaksin, Bio Farma berkontribusi meredakan pandemi dengan mengembangkan dan mendistribusikan ratusan juta vaksin ke masyarakat di seluruh penjuru negeri.
"Tahun 2020 menjadi momentum kami untuk berkontribusi secara totalitas dengan memberikan kebermanfaatan untuk masyarakat luas. Dengan penugasan penyediaan dan penyebaran vaksin oleh Pemerintah kepada kami, maka ada banyak cerita di balik layar keberhasilan terselenggaranya vaksinasi di Tanah Air," ujar Honesti.
Melalui buku ini, lanjut Honesti, Bio Farma bukan mengharapkan apresiasi dari siapapun. Tujuannya, semata hanya ingin berbagi cerita tentang dinamika yang dihadapi seluruh insan Bio Farma, serta banyak hal positif yang dapat menjadi pembelajaran bagi siapapun yang membacanya.
"Kami berharap penerbitan buku ini akan membuka mata setiap lapisan stakeholder mengenai betapa pentingnya membangun ekosistem healthcare bagi negeri ini mengingat pandemi Covid-19 menjadi pembelajaran sangat luar biasa yang tidak boleh dilupakan. Alasannya sederhana, healthcare menjadi pilar utama," tuturnya.
Honesti mengatakan, jika isu kesehatan sudah bermasalah, maka isu-isu lainnya pun akan berdampak, seperti ekonomi akan terganggu yang berimbas pada ketahanan industri dan ujungnya adalah peningkatan kemiskinan.
"Dengan begitu, akan muncul urgensi nasional untuk mengembangkan dan membangun ekosistem healthcare tersebut guna mewujudkan kestabilan, ketahanan dan kemandirian bangsa terkait health security," cetusnya.
Honesti memastikan bahwa kontribusi Bio Farma tidak akan berhenti di sini, dan sesuai dengan visi Bio Farma, untuk menjadi lifescience company.
“Bio Farma harus bisa menghasilkan produk selain vaksin, tetapi juga semua produk bioteknologi yang berhubungan dengan healthcare, dan Bio Farma akan mulai membangun fasilitas produksi dengan standar yang tertinggi, sehingga bisa disejajarkan dengan big pharma company di dunia”, tutup Honesti.