Bisnis.com, BANDUNG - Omzet Pasar Kreatif Bandung 2022 yang digelar di Trans Studio Bandung berhasil menembus Rp839 juta dalam tiga hari penyelenggaraan.
"Berdasarkan laporan dari teman-teman ini memberikan keberkahan dan kebahagiaan dari pelaku usaha. Omzet hari pertama offline dan online itu Rp308 juta, untuk hari kedua itu Rp310 juta dan hari ketiga itu Rp220 juta. Sehingga total omzet yang sudah tercapai di TSM selama 3 hari itu Rp839 juta," ujar Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Elly Wasliah, dalam rilis yang diterima Bisnis, Selasa (5/7/2022).
Elly mengatakan, tahun ini Pasar Kreatif hadir di 6 pusat perbelanjaan yang ada di Kota Bandung. Pemkot Bandung menargetkan raup omzet lebih besar dari acara Pasar Kreatif tahun sebelumnya yakni, dapat meraup Rp6 miliar.
“Pasar Kreatif tahun 2020 omzet mencapai Rp1,4 miliar. Sedangkan di 2021 mencapai Rp4,6 miliar, dan di tahun ini kita targetkan Rp6 miliar,” tutur Elly.
Dia mengatakan, setiap mal menyelenggarakan selama 10 hari dalam kegiatan tersebut, diikuti sekitar 180 pengusaha.
"Setiap mal bisa menyelenggarakan 10 hari. Jenisnya sudah ada, makan, minuman dan produk lainnya, diikuti 180 pengusaha," jelasnya.
Diselenggarakan di 6 mal di antaranya Trans Studio Mall (1-10 Juli), Festival City Link Mall (8-17 Juli), Cihampelas Walk (15-24 Juli), Paris Van Java Mall (22-31 Juli), Kings (29 Juli - 7 Agustus), 23 Paskal Mall (5-14 Agustus).
Sementara itu, Ketua Dekranasda Kota Bandung, Yunimar Mulyana berharap, penyelenggaraan Pasar Kreatif Bandung 2022 ini dapat meningkatkan omzet para pelaku usaha.
Menurutnya, Pasar Krearif dapat mempercepat dan membantu pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19.
"Kami mendukung selalu pelaku usaha binaan Dekrasnada ini agar mereka bisa merasakan kembali pemulihan ekonomi," katanya
"Untuk itulah kerja sama dengan Disdagin dalam pasar ini kita akan selalu terus mendorong dan mendukung," lanjutnya.
Selain itu, Yunimar mengatakan, Pemkot Bandung dan Dekranasda Kota Bandung terus memberikan berbagai fasilitasi bagi pelaku usaha untuk mengembangkan omzet usahanya.
"Bahkan kita memberikan fasilitas-fasilitas yang diberikan kepada pelaku usaha. Seperti yang hari ini HKI, dan mungkin nanti dari halal atau apapun dari Disdagin atau Dinkes, kita akan fasilitasi agar mereka juga merasakan kehadiran pemerintah," kata Yunimar. (K34)