Bisnis.com, GARUT - Wakil Bupati Garut Helmi Budiman menyatakan sebanyak 29.086 anak di daerahnya dalam kondisi stunting. Hal tersebut berdasarkan pemantauan Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS).
"Sebanyak 29.000, itukan baru 80 persen yang ditimbang dan diukur. Kalau nanti seratus persennya nanti mungkin berapalah kami tidak tahu, lihat saja hasilnya nanti di akhir ketika selesai 100 persen yang ditimbang berapa hasilnya dan berapa orangnya," kata Helmi di Kabupaten Garut, Rabu (22/6/2022).
Helmi mengatakan belum lama ini ia mengumpulkan seluruh camat, kepala puskesmas, dan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Garut.
Dalam pertemuan tersebut, seluruh pihak yang dikumpulkan untuk melakukan evaluasi kegiatan bulan pencarian balita stunting, khususnya yang ada di daerah Garut bagian selatan.
"Alhamdulillah ada kesepakatan, ada kekompakan, bagaimana kita bersama-sama untuk menangani stunting ini," kata Helmi.
Menurut Helmi, penanganan stunting bukan hanya menjadi tanggung jawab dinas terkait, melainkan semua pihak. Salah satu upayanya, memberikan makanan tambahan.
"Semisal dari anggaran desa atau dari dana desa, kemudian dana kabupaten, kemudian dari pihak ketiga juga orang-orang kaya (atau) orang-orang mampulah kita harapkan untuk langsung terjun menyelamatkan anak-anak kita dari stunting," kata Helmi.
Berdasarkan data dari TPPS Kabupaten Garut, jumlah balita yang sudah ditimbang sebanyak 172.679 atau 80,1 persen dari total sasaran balita yang ditimbang yakni sebanyak 215.615 balita.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, presentasi angka stunting di Kabupaten Garut sebanyak 35 persen dari jumlah balita.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Tri Cahyo Nugroho menyebutkan, pada Juni ini balita menjadi sasaran dalam bulan pencarian stunting.
Menurut Tri, yang membedakan dengan tahun lalu, penimbangan balita tidak hanya dilakukan oleh kader posyandu. Melainkan, dilibatkan pula tenaga kesehatan.
"Sekarang saya sudah melihat para kepala puskesmas sudah menshare di grup tentang tim yang dibentuk jadwal posyandu dengan nakesnya yang bertugas di Posyandu," ucapnya.