Bisnis.com, BANDUNG - Pembangunan pabrik amonium nitrat milik Dahana–Pupuk Kaltim saat ini dalam tahap konstruksi, ditargetkan rampung dapat mulai berproduksi pada akhir 2022.
Pabrik yang memiliki kapasitas produksi hingga 75.000 ton amonium nitrat per tahun ini dikelola oleh PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN), perusahaan patungan PT Dahana (Persero) dengan PT Pupuk Kalimantan Timur.
Hal tersebut terungkap dalam kunjungan kerja jajaran direksi dan komisaris Dahana ke pabrik amonium nitrat di Bontang. Rombongan dipimpin langsung Direktur Utama Wildan Widarman didampingi Direktur Teknologi & Pengembangan Suhendra Yusuf RPN beserta Anggota Dewan Komisaris Wahyudi Hidayat, Rina Moreta dan Rizky Olivia Nasution.
“Kami optimistis pabrik ini akan rampung di akhir tahun 2022,” ungkap Wildan, dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Rabu (25/5/2022).
Kehadiran pabrik amonium nitrat yang berada di Kawasan Industri PT KIE Bontang Kalimantan Timur ini akan berdampak pada berkurangnya importasi di bidang bahan baku peledak dan mengurangi devisa negara yang selama ini dipergunakan untuk kegiatan importasi.
Selain itu, pembangunan pabrik AN secara mandiri dapat menumbuhkembangkan dan memperkuat upaya lebih lanjut untuk kemandirian penyediaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) Indonesia.
Wildan juga menyampaikan bahwa perusahaannya beserta PT Pupuk Kaltim dengan melibatkan konsultan bereputasi internasional telah melakukan studi banding dan membuat kajian pada berbagai aspek seperti pemilihan teknologi, ketersediaan bahan baku, peraturan perundang-undangan, serta pasar sebelum membangun pabrik.
"Berdasarkan hasil kajian kami, pabrik AN ini dapat menghemat devisa dari impor AN, menciptakan nilai tambah produk dalam negeri, dan tentunya dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia utamanya masyarakat Bontang," ujarnya.
Sementara itu, Komisaris Dahana Wahyudi Hidayat mengharapkan semua pihak mendukung proyek strategis industri pertahanan ini.
“Proyek ini harus kita dukung bersama-sama supaya dapat selesai sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Hal ini penting untuk kepentingan nasional, baik pemenuhan amonium nitrat untuk komersial maupun untuk kepentingan pertahanan,” terang Wahyudi.
Berdasarkan hasil lelang yang telah dilaksanakan, seluruh proses pembangunan pabrik AN dikerjakan oleh konsorsium PT Wijaya Karya (Persero) - SEDIN Engineering di atas lahan seluas ± 6 (enam) hektare. Total investasi pembangunan pabrik AN mencapai ± Rp1,1 triliun yang didapat dari kredit investasi BUMN Perbankan serta ekuitas dari masing-masing pemegang saham.
Setelah melalui beragam dinamika sejak penandatanganan Nota Kesepahaman dan penandatangan Perjanjian Induk yang disaksikan Presiden Joko Widodo pada November 2015 lalu, kerja sama Dahana dan PT Pupuk Kaltim semakin maju ditandai dengan penandatanganan Joint Venture Agreement (JVA) atau perjanjian Usaha Patungan pada 2019.
Sempat tersendat karena mewabahnya Covid-19, proyek ini berjalan kembali dengan tahapan pile load test pada September 2020 hingga saat ini melaju ke tahapan konstruksi.