Bisnis.com, BANDUNG - Pihak ormas XTC Indonesia membenarkan organisasinya terlibat dalam aksi pengeroyokan yang terjadi pada Jumat (22/4/2022) malam di Kota Bandung.
Seperti diketahui, beredar video di Twitter memperlihatkan aksi brutal penyeroyokan peserta konvoi terhadap warga. Pelaku pengeroyokan tampak menggunakan atribut organisasi XTC, baik itu jaket maupun bendera.
Ketua Dewan Pendiri XTC Indonesia Ivan Rivky Kabira mengatakan pihaknya telah memantau dan berkoordinasi dengan pengurus XTC terkait aksi meresahkan tersebut.
"Kami telah memantau dan berkoordinasi dengan pengurus membenarkan itu adalah atribut kami yang digunakan oleh orang-orang melakukan tindakan pengeroyokan terhadap pengguna jalan," kata Ivan, dalam postingan di akun Instagramnya, Minggu (24/4/2022).
Menurut dia, XTC telah mengeluarkan sikap mengutuk dan mengecam cara-cara brutal pengeroyokan kepada siapapun ataupun tindakan lainnya yang melawan hukum.
"Hal itu sangat memalukan, merusak organisasi dan sangat mencederai semangat memperbaiki nama baik organisasi ke arah yang lebih baik," lanjutnya.
Ivan mengatakan, pihaknya segera melakukan koordinasi dengan pengurus XTC Kota Bandung untuk mencari jalan dan menyerahkan anggota yang melakukan tindak pidana tersebut ke pihak kepolisian secepatnya.
Dia juga meminta agar ketua XTC DPC Kota Bandung untuk segera berkomunikasi dengan korban dan keluarga korban, melakukan pengobatan dan tindakan penting lainnya.
"Prinsipnya kami sangat tidak mentolerir tindakan tersebut karena sudah ada larangan konvoi pada hari-hari biasa terkhusus di bulan Ramadan tanpa izin pengurus dan instansi terkait," katanya.
Perbuatan pengeroyokan tersebut, kata dia, telah mencoreng organisasi sehingga Ivan merekomendasikan kepada ketua umum XTC untuk melakukan tindakan-tindakan tegas kepada ketua terkait dan koordinator lapangan aksi konvoi yang diduga telah melakukan penyeroyokan tersebut.
XTC, kata dia, sudah tegas untuk menghindari hal-hal arogan dan anarki. Dia juga merekomendasikan untuk mencopot ketua dan koordinator lapangan, atau anggota yang melakukan pengeroyokan.
"Kepada kepolisian kami persilakan untuk dapat melakukan langkah-langkah tegas sesuai prosedur hukum yang berlaku," tegasnya.
Kepada korban dan keluarga korban pihaknya mengaku menyesal dan memohon maaf atas kejadian penyeroyokan tersebut.