Bisnis.com, CIREBON – Jalan Lingkar Timur Kuningan di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, terpantau sudah dilintasi pemudik, Minggu (24/4/2022) menjelang mudik Lebaran. Ruas Jalan tersebut berada di wilayah Kecamatan Kuningan hingga Kecamatan Japara.
Pantauan Bisnis di Jalan Lingkar Timur Kuningan, sejumlah pemudik yang melintasi terlihat melaju dengan kecepatan sedang hingga tinggi.
Pemudik dari Kota Bekasi, Jayadi (45) menyebutkan terbantu adanya ruas jalan baru tersebut lantaran bisa memangkas waktu tempuh dari Kota Bekasi menuju Kabupaten Kuningan bagian timur.
"Cuma memakan waktu 4 jam lebih. Tetapi kalau lewat Jalan Kuningan-Cirebon bisa lebih lama 1 jam menit, belum lagi jalan utama sering terjadi kemacetan," kata Jayadi kepada Bisnis di Jalan Lingkar Timur Kuningan, Minggu (24/4/2022).
Selain Jayadi, pemudik lainnya, Maman Surahman (50) menyebutkan sengaja memilih jalur tersebut untuk menghindari kendaraan besar di jalur utama.
Selain itu, menurutnya, ruas jalan baru tersebut tidak memiliki banyak hambatan.
"Beda kalau jalur utama, di sana banyak persimpangan keluar masuk kendaraan. Tetapi di jalur lingkar baru, terlihat kosong jadi lancar-lancar saja," katanya.
Ruas jalan sepanjang 7,2 kilometer ini dibangun sebagai alternatif dari Cirebon ke Kuningan atau sebaliknya. Selain itu, untuk mengurangi kepadatan lalulintas di Jalan Cirebon-Kuningan.
Pembangunan Jalan Lingkar Timur Kuningan dimulai sejak Desember 2019 sesuai kontrak senilai Rp97,37 miliar oleh PT Seneca Indonesia dan konsultan pengawas PT Seecons (KSO), PT Indec Internusa, dan PT Sinergi Teknik Utama.
Akibat pandemi covid-19, proyek tersebut terdampak refocusing dan terkendala pembebasan lahan sehingga mundur hingga akhir November 2021.
Berdasarkan informasi, ruas jalan yang memiliki panjang 7,2 kilometer ini dimulai dari Desa Garatengah (Kecamatan Japara) sampai Desa Kedungarum (Kecamatan Kuningan).
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI Jakarta-Jawa Barat Kementerian PUPR Wilan Oktavian mengatakan pembangunan jalan lingkar timur ini merupakan kolaborasi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan.
"Pemda sebelumnya telah membangun sepanjang 6,5 km jadi total sekitar 13,7 km," katanya.