Bisnis.com, BANDUNG — Dinas Kehutanan Jawa Barat mendorong agar para peserta Program Petani Milenial budi daya jamur kayu dan lebah madu bisa mendapatkan penghasilan di atas upah rata-rata.
Pasar yang luas dan offtaker yang sudah ada bisa membuat “tinggal di desa rejeki kota” mendekati nyata, asal petani milenial konsisten.
Kepala Dinas Kehutanan Jawa Barat Epi Kustiawan mengatakan peserta Petani Milenial 2021 sudah melaporkan hasil pendapatan mereka dari budi daya jamur kayu.
“Rata-rata Rp4,5 juta sebulan. Rp18 juta dalam 4 bulan atau sekali panen, lebah madu belum ada laporan,” katanya kepada tim Jelajah Petani Milenial Juara.
Epi mengaku dalam perjalanannya peserta budi daya jamur kayu tidak menghadapi kendala yang signifikan mengingat sejumlah aspek bisnis sudah tertangani. Semisal offtaker sudah mendukung, sementara affalis untuk permodalan jamur kayu sudah didukung oleh BRI Agro dan lebah madu oleh BJB.
“Alhamdulilah program ini berjalan,” katanya.
Menurutnya para peserta Petani Milenial yang dibimbing Dinas Kehutanan Jawa Barat terbilang antusias mengikuti program. Epi mengaku semangat dan konsistensi para peserta yang membuat penghasilan dari budi daya jamur kayu tinggi.
“Karena pemasaran jamur kayu masih terbuka luas di Sukabumi, sehari satu ton [kebutuhan] diperlukan. Jadi proses produksi sangat tarbuka, offtaker juga lancar pemasarannya,” katanya.
Dinas Kehutanan Jawa Barat sendiri rutin memberikan sosialiasi pada para peserta Petani Milenial tahun pertama, juga pelatihan-pelatihan teknis. Ada juga pelatihan dan inovasi agar budidaya yang dilakukan memberikan pemasukan tambahan.
“Kan jamur kayu media tumbuhnya limbah serbuk gergaji. Setelah empat bulan media itu jadi limbah lagi, tapi kami proses limbah tadi jadi woodpalet, jadi bahan bakar. Petani ngga usah beli gas untuk bahan bakar log-nya,” tuturnya.
Menurutnya dengan woodpalet maka budi daya yang dilakukan tidak menghasilkan limbah dimana sisa pembakaran limbah abunya kemudian dijadikan pupuk.
“Itulah kelebihan jamur kayu, nggak menghasilkan limbah, zero waste. Itu diterapkan di Petani Milenial Sukabumi, gubernur pernah mengunjungi juga,” katanya.
Bisnis Indonesia perwakilan Jawa Barat menggelar Program Jelajah Petani Milenial Juara. Perjalanan jurnalistik ini turut didukung oleh Humas Jabar dan Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat, Dinas Kehutanan Jawa Barat, Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat, Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Jawa Barat, Dinas Perkebunan Jawa Barat, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat, dan Bank BJB.