Bisnis.com, BANDUNG—Program Petani Milenial yang digagas oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sejak 2020 lalu diharapkan mampu menciptakan ekosistem bisnis yang bisa menguntungkan seluruh pihak.
Plt Kepala Biro Perekonomian Setda Jabar Benny Bachtiar mengatakan pihaknya sudah menginventarisir sejumlah kendala dalam perjalanan Petani Milenial yang genap berjalan 2 tahun pada Maret 2022 nanti.
“Kendala utama itu ada di pemasaran, akses permodalan dan pelatihan. Ada daerah yang memiliki lahan belum termanfaatkan bingung, kalau digarap untuk pertanian nanti dijualnya ke mana? Modalnya dari mana?” katanya.
Dari hasil evaluasi petani milenial 2021 lalu, pihaknya mengidentifikasi sejumlah persoalan yakni kurangnya sarana dan prasarana dalam mendukung pelaksanaan Program Petani Milenial, peran Balai/UPTD kurang optimal sebagai pusat inkubator.
Ada juga ketidaksiapan calon peserta petani milenial ditempatkan di luar domisili tempat tinggal, lalu peserta mengundurkan diri sehubungan sudah mendapat pekerjaan lain.
“Persyaratan perbankan yang dirasa cukup menyulitkan bagicalon peserta petani milenial,” ujarnya.
Benny mengatakan Gubernur Jabar Ridwan Kamil sudah berkomitmen untuk menjawab kendala tersebut. Pertama dari sisi pemasaran, BUMD PT Agro Jabar akan dilibatkan sebagai offtaker. “Modalnya melibatkan BJB, BRI masuk, BNI masuk, Mandiri juga. Ini sudah mulai penampakan dari program ini,” katanya.
Menurutnya offtaker dan perbankan sudah menunjukan respons yang sangat baik mengingat tingginya kebutuhan dari sumber pertanian. Benny memastikan, offtaker memiliki pasar namun kesulitan mendapatkan pasokan.
“Nah, kita memberikan fasilitas itu, bertemunya offtaker dan petani di West Java Food and Agriculture Summit,” tuturnya.
Bisnis Indonesia perwakilan Jawa Barat menggelar Program Jelajah Petani Milenial Juara. Perjalanan jurnalistik ini turut didukung oleh Humas Jabar dan Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat, Dinas Kehutanan Jawa Barat, Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat, Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Jawa Barat, Dinas Perkebunan Jawa Barat, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat, dan Bank BJB.