Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IKN Kalau Hanya Dihuni PNS Bisa Jadi Kota Mati, Ini Saran Ridwan Kamil

Menurut Ridwan Kamil pemerintah harus mewaspadai potensi IKN menjadi sepi jika hanya mengandalkan perpindahan ASN kementerian dari Jakarta.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil
Gubernur Jabar Ridwan Kamil

Bisnis.com, BANDUNG — Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menaruh perhatian tinggi pada rencana pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur. Dia berharap IKN menjadi kota yang hidup aktifitas warganya, juga nyaman ditinggali.

Ridwan Kamil mengatakan diversity atau urusan nyaman ditinggali menjadi tantangan pembangunan IKN. Menurutnya pemerintah harus mewaspadai potensi IKN menjadi sepi jika hanya mengandalkan perpindahan ASN kementerian dari Jakarta.

“Kalau IKN hanya mengandalkan populasi ASN, saya jamin kotanya mati. Tapi kalau kota ini berhasil mengundang populasi non PNS, ini akan membuat kota punya kans menjadi seperti Washington DC,” katanya belum lama ini.

Menurutnya sebagai urban planner, pihaknya menyarankan agar pemerintah membangun universitas yang memiliki fasilitas asrama, membangun pesantren, dan pariwisata buatan. “Bangun gedung konser, bangun fasilitas MICE, pokoknya harus mengundang [populasi],” ujarnya.

Dia juga menilai fasilitas yang dibangun tidak hanya diperuntukan untuk kalangan kelas menengah dan elit, namun menyediakan fasilitas untuk kelas bawah. Pihaknya menunjuk tenaga kerja seperti office boy harus disediakan hunian yang murah, begitu juga untuk pekerja kelas bawah lainnya. “Jadi ada PR besar, membangun kota dimensi. Desain itu hanya secuil dari keberhasilan membangun kota, desain menjadi lebih keren lebih berfungsi lebih cocok,” tuturnya.

Persoalan lainnya adalah pengembangan ekonomi kawasan, kemudian kondisi daya dukung lahan dan pembagian lahan. Ridwan Kamil sendiri optimis, urusan diversity ini juga sudah direncanakan oleh Pemerintah Pusat.

“Mudah-mudahan dikawal, sehingga nanti menghasilkan [layak ditinggali] bukan kota yang terbangun tapi mati, malam harinya nggak ada kehidupan, kemana-mana harus naik mobil,” paparnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper