Bisnis.com, BANDUNG - Dalam dua pekan terakhir, kasus harian Covid-19 di Kota Bandung meningkat 10 kali lipat. Pemerintah Kota Bandung meminta masyarakat untuk ketat menjalankan protokol kesehatan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bandung Rosye Arosdiani mengakui memang terjadi peningkatan kasus dalam beberapa pekan terakhir.
"Jadi kasus harian di Kota Bandung dua minggu terkahir ini ada peningkatan. Kalau kami pantau bulan Januari itu 10 kali lipat, dibanding 2 minggu awal. Kasus harian total 70-an, dua minggu ini 700 lebih berarti sudah peningkatannya 10 kali lipat," ungkapnya, Rabu (2/2/2022).
Soal kenaikan kasus di Kota Bandung, menurutnya didominasi oleh perjalanan. Sehingga perlunya skrining untuk melacak pastinya.
"Untuk tahu pasti dari mana itu harus detail, nampaknya tidak lepas dari kondisi nasional. Khususnya di Kota Bandung itu banyak ini dari skrining perjalanan, kemungkinan tanpa bergejala," ujarnya.
"Update kasus sekarang itu ada 864 dari konfirmasi keseluruhan. Atas hal itu kita lakukan pelacakan kepada warga," tambahnya.
Sementara itu, Ketua Harian Sargas Covid-19 Kota Bandung Asep Gufron mengatakan ketersediaan tempat tidur di seluruh rumah sakit di Kota Bandung sekitar 701 unit. Dari jumlah tersebut, hanya terisi 76 unit.
"Rumah sakit ada 701 terisi baru 76 atau 10,46 persen. Informasi Dinkes belum dikatakan itu Omicron, tapi positif covid-19, " katanya.
Meski demikian, Asep memastikan Pemkot Bandung melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hingga unsur kewilayahan untuk menyosialisasikan kepada warga agar tetap waspada menghadapi Covid-19.
"Kami sekarang masif sosialisasi ke wilayah. Agenda itu kita kumpulan semua potensi masing-masing wilayah," ujar Asep.
"Bisa saja kena dan tidak, situasi kondisi cuaca kurang bagus. Kita selalu ingatkan di wilayah jangan lelah untuk menyosialisasikan juga menerapkan prokes," jelasnya.
Soal omicron, Asep mengatakan sampai saat ini belum terjadi kasus yang baru. Hanya 6 kasus saja yang terdata dan saat ini sudah sembuh semuanya.
"Omicron itu hanya 6 kasus, sekarang sudah sembuh. Belum ada temuan. Alhamdulilah Kordinasi Dinkes terus dilakukan pelacakan, " terangnya.
Rosye menambahkan, untuk mengantisipasi lonjakkan kasus Covid-19 di Kota Bandung di tengah eskalaai Omicron yang meluas, ia meminta masyarakat tetap waspada dalam melaksanakan aktivitas.
"Kita tetap waspada terutama kelompok rentan, lansia, orang komorbid, gangguan imunitas salah satu perhatian jangan sampai kena. Belum tentu ringan untuk semua orang," katanya.
"Gejala hanya sakit tenggorokan, hilang penciuman itu jarang sekali. Batuk pilek seperti biasa. Justru itu harus waspada, "katanya.
Rosye mengaku pihaknya rutin melakukan Whole Genome Sequencing (WGS) sebagai pemeriksaan tahapan selanjutnya dalam covid-19.
"Kita rutin melakukan WGS, satu jenis pemeriksaan kita cari tahu varian apa untuk surveilance virus yang beredar di Bandung," ujarnya. (K34)