Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hasil Panen Petani Subang Meningkat 40 Persen Setelah Ikut Program Makmur

Program Makmur merupakan upaya peningkatan kesejahteraan petani yang dijalankan Pupuk Indonesia, bersama seluruh anak perusahaannya termasuk Pupuk Kujang.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, SUBANG - Sejumlah petani asal Desa Ciasembaru, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, semringah karena hasil panen kali ini meningkat 40 persen dibandingkan dengan panen sebelumnya.

Salah seorang petani, Nursoleh, yang juga menjabat sebagai Ketua BUMDES Ciasem mengatakan peningkatan hasil panen ini sejak petani mengikuti program Makmur yang digulirkan oleh Kementerian BUMN. Petani di desa ini, ikut program ini sejak beberapa bulan yang lalu.

"Alhamdulillah, hasilnya sudah bisa kami rasakan pada musim panen kali ini," ujarnya, Senin (1/11/2021).

Menurutnya, dua bulan yang lalu, Menteri BUMN Erick Thohir sempat menaburkan segenggam pupuk NPK 30-6-8 buatan Pupuk Kujang ke pesawahan di area tersebut. Saat itu, padinya masih hijau.

Dalam kesempatan itu, Menteri Erick memperkenalkan program Makmur untuk pertamakalinya. Program ini merupakan upaya peningkatan kesejahteraan petani yang dijalankan Pupuk Indonesia, bersama seluruh anak perusahaannya termasuk Pupuk Kujang.

Setelah petani ikut program ini, ada perbedaan dari cara tanam biasa. Yakni, secara kasat mata, rumpun padi di sawah tersebut tumbuh lebat. Jumlah malai bercabang banyak dan merunduk karena bulir-bulir padi tumbuh dengan montok berisi.

Kemudian, bulir tumbuh hingga punduk malai. Kalau padi terlihat tumbuh sebaik ini, petani sangat optimis hasil panen akan sangat baik. Hari ini, terlihat hasil panennya yang cukup menggembirakan. "Tapi, sebelum memasuki masa panen, kami ada kendala. Yakni, di salah satu area hamparan sawah ini, sempat ada padi yang diserang wereng. Namun dengan kolaborasi Tim Makmur dan para petani, hama wereng bisa ditanggulangi," ujarnya.

Berdasarkan pendataan, dari total 35 hektare sawah peserta program Makmur yang panen saat ini, rata-rata menghasilkan 7 ton gabah per hektare. Padahal, sebelum ikut program Makmur, sawah di area tersebut rata-rata menghasilkan 5 ton per hektare.

Peningkatan hasil panen juga disertai naiknya keuntungan petani. Sebelum ikut program Makmur, petani untung sekira Rp25,5 juta per hektare. Sedangkan saat ini bisa untung hingga Rp33,6 juta per hektare atau meningkat hingga 32 persen.

Direktur Utama Pupuk Kujang Maryadi mengatakan di balik kenaikan hasil panen petani Ciasem, ada peran banyak pihak. Termasuk para agronom tim Makmur yang selalu mendampingi petani.

"Tim Makmur selalu berkoordinasi dengan petani binaan dan memantau perkembangan tanaman di setiap tahapan. Bahkan kadang-kadang, akhir pekan pun tim Makmur siap datang jika petani membutuhkan konsultasi," ujarnya.

Setelah panen, para petani ini juga tak perlu kesulitan menjual gabah mereka. Sebab, Pupuk Indonesia Pangan akan membeli gabah mereka dengan harga yang baik. (K60)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Asep Mulyana
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper