Bisnis.com, BANDUNG - Ketua Daerah Pimpinan Wilayah Jawa Barat Haris Yuliana menilai Indonesia saat ini tidak hanya harus memikirkan bagaimana memulihkan perekonomian, tapi juga harus punya roadmap untuk menjadi 5 negara besar dunia.
Menurut Haris, Partai Gelora memiliki peta jalan untuk Indonesia menjadi lima besar dunia. Dengan visi ini, peta ini diturunkan ke level wilayah dan daerah, bahkan menjadi kesadaran bersama di setiap individu.
"Kita terus kampanyekan tentang pentingnya Indonesia menduduki lima besar dunia, yang bisa ikut melakukan penataan dunia. Krisis inilah yang membuat Indonesia harus mengambil keputusan eksistensial bagi bangsa ini," paparnya, Selasa (26/10/2021).
Kampanye politik bagi Partai Gelora, lanjut Haris, adalah literasi politik bagi masyarakat Indonesia, khususnya Jawa Barat. Pasalnya, krisis Covid-19 ini akan memberi efek domino terhadap kondisi bangsa Indonesia.
"Angka kemiskinan Indonesia pada masa pandemi Covid-19 ini, mencapai dua digit. Disinilah dibutuhkan literasi politik kepada masyarakat pemilih, agar masyarakat bisa mengambil keputusan politik melalui peta jalan keluar dari krisis," paparnya.
Sementara, dalam sambutan Ketua Umum Anis Matta mengungkapkan, Jawa Barat menjadi tolok ukur dalam kontestasi Partai Gelora di tingkat nasional. Sebagai partai baru, Partai Gelora sudah memiliki elektabilitas tinggi dibandingkan partai baru yang lainnya.
"Saya optimis, Partai Gelora Indonesia menjadi pilihan publik agar bisa reborn dari krisis ke lima besar dunia," paparnya.
Haris menambahkan, berdasarkan hasil survey internal, semua orang yang tertarik dan memilih Partai Gelora alasannya karena memiliki visi dan misi yang dianggap mewakili masyarakat.
"Kita meyakini, masyarakat kita sudah cerdas dan melek politik. Dan politik ini tidak melulu tentang bantuan sembako," katanya.
Mantan Wakil Ketua DPRD Jabar ini pun menilai dengan lahirnya Partai Gelora di masa krisis ini, menjadi partai yang memiliki orientasi kesadaran politik dan ekonomi yang tinggi.
"Partai Gelora lahir di masa krisis global yang mempengaruhi krisis di level nasional. Salah satunya krisis akibat pandemi Covid-19. Inilah yang membuat kita optimis dapat mewakili masyarakat pemilih untuk keluar dari krisis ini," ujar dia. (K34)