Bisnis.com, BANDUNG — Ajang West Java Investment Summit (WJIS) 2021 berhasil memecahkan rekor pencatatan Investasi yang dicapai ajang yang sama pada 2020 lalu.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu (DPMPTSP) Jabar Noneng Komara mengatakan pihaknya mencatatkan nilai Rp711 triliun dari berbagai lini investasi. Ajang WJIS 2021 sendiri menurutnya makin mengukuhkan ketangguhan Jabar dalam sektor investasi.
Angka Rp717 triliun datang dari angka anggaran Perpres 87/2021 tentang percepatan pembangunan kawasan Rebana dan Jabar Selatan senilai sekitar Rp400 triliun, lalu target realisasi investasi Jabar 2021 Rp127 triliun.
“Rp41 triliun dari penandatanganan kerja sama di WJIS dan proyek Rp5,6 triliun yang juga ditawarkan akan masuk. Jadi naik dari tahun lalu Rp300 triliun,” katanya di ajang WJIS 2021 Savoy Homann, Bandung, Kamis (21/10/2021).
Gubernur Jabar Ridwan Kamil bersyukur atas capaian WJIS 2021 yang mampu mendulang nilai tinggi. "Dari Rp717 triliun yang kita kejar, yang sudah konkret Rp41 triliun, sisanya dinegoisasikan dalam dua hari ini dari 1.100 peserta," ujarnya.
Sebelumnya, WJIS 2020 mencatatkan nilai investasi hingga Rp380 triliun dari berbagai skema pencatatan.
Angka ini datang dari realisasi investasi pada semester I 2020 yang mencapai Rp86,3 triliun, lalu tahapan persiapan investasi yang mencapai Rp347 triliun dari 11 perusahaan global dan nasional dimana dua diantaranya adalah Hyundai Motors dan Amazon Web Service.
Sumbangan ketiga datang dari komitmen investasi lima proyek garapan BUMD dengan sejumlah pihak yang berjumlah Rp4,01 triliun. Keempat datang dari 16 proyek investasi yang ditawarkan di ajang West Java Investment Summit (WJIS) 2020 senilai Rp40 triliun.
Dalam kategori tahap persiapan investasi berasal dari 11 investor, yakni: (1) PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia; (2) PT Amazon Data Services Indonesia; (3) PT UPC Sukabumi Bayu Energi; (4) PT Kereta Cepat Indonesia China; (5) PT Tanjung Jati Power Company; (6) PT Pertamina Power Indonesia dan PT Jawa Satu Power; (7) PT Premier Qualitas Indonesia dan Trisula Group; (8) Masdar Mubadala Company; (9) China Petroleum Corporation; (10) Frisian Flag Indonesia; dan (11) PT Jasa Marga Japek Selatan.
Dari 11 investor tersebut, total nilai tahap persiapan mencapai Rp251,2 triliun atau sekitar US$17,9 miliar selama 3-10 tahun, antara lain oleh Amazon sebesar Rp417 miliar dan oleh Hyundai Motor sebesar Rp18,1 triliun. Sementara China Petroleum Corporation memiliki nilai preparation stage terbesar yaitu Rp90,3 triliun.
Untuk kategori tahap komitmen investasi mencapai Rp4,1 triliun atau kurang lebih US$292,9 juta. Perusahaan yang terlibat antara lain PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (Perseroda) atau PT BIJB dan PT Jaswita Jabar, serta PT Jasa Sarana dan Aspen and Docta Proprietary Limited, PT Gobel Internasional, PT Sarana Multi Infrastruktur, juga PT Indonesia Infrastructure Finance.
Kategori terakhir yakni investment project ready to offer (IPRO) terdiri dari 16 proyek investasi yang siap ditenderkan dengan total nilai mencapai Rp39,5 triliun atau sekitar US$2,802 miliar. Nilai investasi terbesar adalah proyek Subang Smart Eco Industrial City mencapai Rp9,6 triliun atau sekitar US$684,9 juta, disusul Subang Smartpolitan yang mencapai Rp8,7 triliun atau sekitar US$616,4 juta.