Bisnis.com, BANDUNG — Vaksinasi untuk penyandang disabilitas di Jawa Barat sudah melebihi target yang ditetapkan. Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat mencatat per 23 September 2021 capaian vaksinasi dosis pertama 61.438 dosis atau sekitar 101,01 persen.
Pemda Provinsi Jawa Barat sendiri menargetkan 60.824 penyandang disabilitas divaksin dua kali dosis. Stok vaksin yang disediakan sebanyak 121.288 dosis.
Ketua Divisi Percepatan Vaksinasi Covid-19 Jawa Barat Dedi Supandi mengatakan,pihaknya juga concern mengupayakan penyuntikan vaksin untuk disabilitas.
"Memang kalau disabilitas umur 25 tahun ke bawah itu berada di SLB, tapi ada juga difabel yang di atas umur 25 tahun itu di bawah kementerian atau dinas sosial," ujarnya dalam keterangan yang dikutip Minggu (26/9/2021).
Menurutnya selain melakukan vaksinasi di titik penyuntikan yang berada di SLB, pihaknya pun melakukan upaya jemput bola dengan mendatangkan vaksinator untuk mengunjungi disabilitas dari rumah ke rumah.
Mengingat disabilitas itu ada yang kaitannya dengan fisik dan ada juga yang kaitannya dengan mental itelektual. "Tapi alhamdulillah sudah selesai hari ini, bahkan di Tasik itu kekurangan vaksin sekitar 7.000 yang dari difabel," kataya.
Khusus untuk disabilitas, Jawa Barat mendapatkan 121.000 dosis vaksin yang artinya untuk 61.000 disabilitas. Sedangkan jumlah disabilitas di sekitar 30.000. "Jadi penyuntikannya difabel dengan pendamping rumusnya," katanya.
Hal yang sama dikatakan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat mendampingi Staf Khusus Presiden Republik Indonesia Angkie Yudistia dalam acara Gebyar Vaksinasi bagi penyandang Disabilitas Jabar di SLB Negeri Cicendo, Kota Bandung, Sabtu (25/9/2021).
"Saya laporkan tugas sudah dilaksanakan dengan baik. Kita sudah melebihi target, izinkan kami subsidi silang yang kurang di sini kita ambil dari mana yang penting semua mendapatkan vaksinasi dengan lengkap," kata Ridwan Kamil dalam rilis Humas Jabar.
Secara keseluruhan, kata Ridwan Kamil, capaian vaksinasi Jawa Barat per tanggal 24 September 2021 mencapai 21.658.726 dosis vaksin yang sudah disuntikkan. Kecepatan rata-rata harian vaksinasi juga kini menjadi yang tertinggi di Indonesia dengan 311.011 dosis per hari.
Sementara itu, Jawa Tengah 250.487 dosis per hari, Jawa Timur 219.043 dosis per hari. Sedangkan DKI Jakarta 62.031 dosis per hari, kemudian Banten 77.129 dosis per hari, dan Sumatera Utara 70.649 dosis per hari.
"Jawa Barat sendiri sudah 21,6 juta dosis disuntikan. Jadi kalau pakai jumlah dosis, Jawa Barat itu paling banyak se-Indonesia, per hari ini, harian kami itu 311.000 per hari. Itu juga tertinggi se-Indonesia, jadi saya juga agak tenang selama," kata pria yang kerap disapa Kang Emil.
Ridwan Kamil pun berharap Pemerintah Pusat bisa mengirim ke Jabar 15 juta dosis vaksin setiap bulannya. Sehingga, target 37,9 juta warga Jabar divaksin akhir di Desember 2021 bisa tercapai.
"Pemerintah Pusat tolong agar Jawa Barat dikasih 15 juta dosis per bulan. Harusnya di sisa waktu Oktober, November, Desember tugas bisa selesai asal jangan macet," kata Ridwan Kamil
Sementara itu, Staf Khusus Presiden Republik Indonesia Angkie Yudistia menyambut baik capaian vaksinasi khusus disabilitas di Jabar. Secara keseluruhan vaksin yang disiapkan untuk penyandang disabilitas di Indonesia adalah 450.000 dosis yang merupakan jenis Sinopharm.
"Vaksin hibah jenis Sinopharm diberikan kepada penyandang disabilitas sebanyak 450.000 dosis. Hibah jenis sinopharm ini dari raja UEA. Jadi tanggung jawabnya cukup luar biasa banget," kata Angkie.
Jawa Barat, kata dia, mendapatkan alokasi vaksin disabilitasnya sebanyak target sasaran 60.824 atau 121.648 dosis. Untuk dosis satu ini melebihi target sebanyak 101 persen untuk dosis satu. Untuk Kota Bandung mendapatkan alokasi 13.755 dan sudah 100 persen realisasinya untuk dosis pertama. “Ini semua karena gotong royong,” kata Angkie.
Menurutnya, vaksinasi untuk penyandang disabilitas menjadi tantangan yang sangat luar biasa kelompok masyarakat ini memiliki tingkat tinggi. Angkie bahkan mengungkapkan sempat kehilangan harapan penyandang disabilitas dapat mencapai kekebalan komunal.
"Jujur vaksinasi ini tantangan yang sangat luar biasa khususnya untuk penyandang disabilitas. Penyandang disabilitas memiliki kerentanan yang sangat luar biasa dengan ragam disabilitas yang sangat beragam," kata Angkie.
Akses yang dimiliki sangat terbatas dan juga banyak misinformasi tentang vaksin yang sangat banyak. "Banyak teman-teman disabilitas yang tidak terlalu banyak informasi untuk divaksin, bingung gimana divaksin," katanya.
Hingga akhirnya gebyar vaksinasi dilaksanakan serentak di 20 kabupaten/kota. “Di luar dugaan Jawa Barat ini melebihi target. Saya mengucapkan terima kasih," tutupnya.