Bisnis.com, BANDUNG - Pelaku usaha wisata di Kabupaten Pangandaran mengaku menanti rencana konkret dari pemerintah untuk merealisasikan percepatan konektivitas menuju Pangandaran.
Saat ini, akses menuju Pangandaran menggunakan kendaraan bermotor memang memakan waktu cukup lama dengan perjalanan yang panjang. Dari Kota Bandung saja, setidaknya dibutuhkan 5-6 jam perjalanan bahkan bisa lebih jika terjadi kepadatan lalu lintas akibat hambatan truk-truk besar pengangkut barang yang berjalan pelan.
Hal inilah yang dinilai pelaku usaha pariwisata di Pangandaran yang menjadi ganjalan wisatawan agak sulit mencapai Pangandaran.
Ada akses lain yang bisa digunakan, yakni dengan pesawat. Namun, tidak semua masyarakat mampu membeli tiket pesawat lantaran harganya yang masih cukup tinggi.
"Kan gak semua yang datang ke Pangandaran itu punya budget pakai pesawat," kata Erwan, salah seorang penyedia penginapan di Pantai Barat, Pangandaran.
Menurutnya, untuk jangka menengah dan panjang, opsi moda transportasi yang ideal adalah dengan mereaktivasi jalur kereta api. Kereta api sebelumnya pernah ada dengan rute Banjar-Cijulang, jalur ini termasuk dalam Wilayah Aset PT KAI Daop II Bandung.
Erwan meyakini, reaktivasi jalur ini bisa menjadi solusi terbaik untuk mengakselerasi pertumbuhan pariwisata di Pangandaran.
"Kebayang nanti wisatawan dari berbagai daerah bisa datang ke sini [Pangandaran] tidak perlu susah payah pakai mobil pribadi, karena jaraknya cukup jauh," jelas dia.
Selama solusi soal aksebilitas ini belum terjawab, Erwan menilai pergerakan pariwisata di daerahnya ini akan begitu-begitu saja. Sehingga menurutnya tahap pertama jika pemerintah serius ingin mengembangkan potensi pariwisata di Pangandaran adalah soal aksbilitas.
"Kalau ini sudah terjawab, jangankan pengunjung, investor pun pasti antre masuk Pangandaran," tandasnya. (K34)