Bisnis.com, CIREBON - Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit rujukan untuk pasien Covid-19 di Kabupaten Garut, Jawa Barat masih melonjak hingga Rabu (30/6/2021).
Berdasarkan informasi dari Pikobar Jabar, tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit di Kota Dodol kini terisi 427 (88,59 persen) dari total keseluruhan 482.
Berikut daftar keterisian rumah sakit di Kabupaten Cirebon yang menjadi rujukan penanganan Covid-19;
1.RSUD Pameungpeuk
Kapasitas: 60
Terisi: 60 (100 persen)
2.Rumah Sakit Umum Intan Husada
Kapasitas: 28
Terisi: 28 (100 persen)
3.Rumah Sakit Medina
Kapasitas: 60
Terisi: 60 (100 persen)
4.Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD dr Slamet
Kapasitas: 158
Terisi: 153 (96,48 persen)
5.Rumah Sakit Guntur
Kapasitas: 106
Terisi: 103 (97,17 persen)
6.Rumah Sakit Nurhayati
Kapasitas: 44
Terisi: 0 (nol persen)
7. Rumah Sakit Umum Annisa Queen
Kapasitas: 26
Terisi: 23 (88,46 persen)
Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan, seperti daerah lainnya, Garut pun mengalami lonjakan kasus Covid-19. Akibatnya, kabupaten tersebut menjadi salah satu penyumbang kasus aktif terbanyak di Jabar.
Per Rabu ini, jumlah warga terkonformasi positif aktif Covid-19 sebanyak 5.780. Dari jumlah tersebut, sebanyak 5.050 harus menjalani isolasi mandiri dan 578 dirawat di rumah sakit.
Sementara urutan pertama jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 terbanyak di Jawa Barat, yakni Kota Depok dengan jumlah kasus aktif sebanyak 9.045
Rudy menyebutkan untuk mencegah lonjakan BOR dan jumlah kasus, pemerintah menerapkan pembatasan. Saat ini Kabupaten Garut berada di dalam zona merah (risiko tinggi).
"Semua kegiatan termasuk perkawinan akan dibatasi. Aktivitas pariwisata di zona merah pun ditiadakan," kata Rudy.