Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kabupaten Cirebon Pilih Tetap Laksanakan Sekolah Tatap Muka 

Meskipun di luar zona merah diperbolehkan, harus mematuhi protokol kesehatan dengan cara dibagi shift agar tetap menjaga jarak.
Ilustrasi/Antara-Yogi Rachman
Ilustrasi/Antara-Yogi Rachman

Bisnis.com, CIREBON - Bupati Cirebon Imron Rosyadi menyatakan pembelajaran tatap muka (PTM) untuk sekolah pada Juli mendatang bakal tetap digelar. PTM akan tetap berlangsung meskipun terjadi lonjakan kasus Covid-19.

Imron menyebutkan wilayah yang boleh melaksanakan PTM hanya berada di zona oranye (risiko sedang), kuning (risiko rendah), dan hijau (aman). Sementara untuk zona merah (risiko tinggi) diberlalukan pembelajaran dalam jaringan (daring).

"Meskipun di luar zona merah diperbolehkan, harus mematuhi protokol kesehatan dengan cara dibagi shift agar tetap menjaga jarak," kata Imron, Minggu (20/6/2021).

Imron memastikan seluruh sarana sekolah di Kabupaten Cirebon sudah siap menggelar pembelajaran tatap muka. Sebagian besar guru pun sudah mendapatkan vaksin Covid-19.

"Mudah-mudahan proses pembelajaran di Kabupaten Cirebon bisa tetap berjalan dan upaya penanganan Covid-19 bisa terus berjalan," katanya.

Sebanyak 23 kecamatan di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, masuk ke dalam zona merah (risiko tinggi) penyebaran Covid-19.

Kecamatan tersebut yakni Losari, Pabedilan, Gebang, Babakan, Karangsembung, Karangwareng, Susukan Lebak, Astanajapura, Lemahabang, Greged, Beber, dan Talun.

Begitu juga dengan Kecamatan Sumber, Kedawung, Gunungjati, Suranenggala, Plered, Plumbon, Dukuhpuntang, Gempol, Arjawinangun, Susukan, dan Klangenan.

Sedangkan kecamatan yang masuk zona oranye yakni Ciledug, Waled, Sedong, Mundu, Tengah Tani, Jamblang, Depok, Kaliwedi, dan Gegesik.

Zona kuning meliputi Kecamatan Pabuaran, Ciwaringin, dan Kapetakan. Kemudian, zona hijau Palimanan, Pangenan, dan Pasaleman.

Dinas Pendidikan Jawa Barat belum memutuskan menunda proses pembelajaran tatap muka (PTM) tahun ajaran baru 2021/2022 meski saat ini lonjakan kasus Covid-19 mengkhawatirkan.

Kadisdik Jawa Barat Dedi Supandi mengatakan pihaknya masih menunggu perkembangan situasi penyebaran dan penanggulangan Covid-19 hingga satu pekan menjelang PTM yang dimulai pada tahun ajaran baru 2021/2022, yaitu 19 Juli 2021.

"Keputusannya menunggu yang Juli. Mengikuti nanti kondisi satu pekan sebelum tanggal 19 Juli itu seperti apa kebijakan pemerintahnya," kata Dedi di Bandung, Rabu (16/6/2021).

Sebelum ada lonjakan pihaknya sudah gencar menyiapkan pelaksanaan PTM dengan adaptasi kebiasaan baru (AKB) agar berjalan lancar. Terdapat rambu-rambu yang menjadi acuan agar kegiatan belajar mengajar di Jabar optimal.

Rambu pertama yaitu memaksimalkan pelayanan vaksinasi untuk guru dan tenaga pendidikan yang saat ini telah mencapai 72 persen.

“Kedua sekolah wajib menyiapkan sarana dan prasarana PTM dan PJJ (pembelajaran jarak jauh)," katanya.

Ketiga, bila ada keputusan dari pemerintah pusat, pemerintah daerah atau pemerintah provinsi terkait pembatasan kegiatan masyarakat lantaran melonjaknya kasus Covid-19, PTM dengan AKB dihentikan sementara waktu per tanggal tersebut.

Keempat, apabila terjadi kasus Covid-19 di sekolah PTM dengan AKB harus dihentikan sementara dan lakukan tindakan.

“Termasuk jika di sekolah ada ruang-ruang terbuka yang bisa digunakan untuk PKM itu juga kita perbolehkan untuk belajar di ruang terbuka," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper