Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Disperdagin Kabupaten Cirebon: Produsen Masih Andalkan Kedelai Impor

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperdagin) Kabupaten Cirebon Dini Dinarsih mengatakan kenaikan harga terjadi secara nasional, sehingga pemerintah daerah tidak mampu menekan harga.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, CIREBON - Pemerintah Kabupaten Cirebon mengaku kesulitan mengendalikan harga kedelai yang mengalami kenaikan sepekan terakhir ini. Harga bahan pokok tahu/tempe tersebut kini dijual dengan harga Rp9.900 per kilogram.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperdagin) Kabupaten Cirebon Dini Dinarsih mengatakan kenaikan harga terjadi secara nasional, sehingga pemerintah daerah tidak mampu menekan harga.

"Penggunaan kedelai masih tergantung impor, belum ada produsen dalam negeri yang bisa mengembangkan kedelai. Selain itu, tingginya permintaan juga berpengaruh," kata Dini di Kabupaten Cirebon, Kamis (27/5/2021).

Produsen tahu dan tempe memang lebih memilih kedelai impor untuk dijadikan sebagai tahu. Saat ini, pihaknya akan berkoordinasi dengan distributor yang ada di Kabupaten Cirebon.

Di Desa Wanasaba Kidul, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Kamis (27/5/2021), sejumlah tempat produksi tahu tampak tidak terlihat adanya aktivitas produksi. Beberapa tempat tampak ditutup oleh pemiliknya.

Rusman (42), produsen tahun, harga kacang kedelai yang dijual di Kabupaten Cirebon kini sudah menembus angka Rp9.900 per kilogram. Kondisi tersebut terjadi selama sepekan terakhir ini.

"Kembali naik seperti akhir tahun kemarin dan awal tahun. Pernah naik sampai Rp10 ribu per kilonya," kata Rusman di Kabupaten Cirebon, Kamis (27/5/2021).

Rusman awalnya ia tidak mengeluhkan adanya kenaikan tersebut, karena bisa menaikkan harga tahu. Namun, beberapa pengecer enggan menampung dengan harga lebih tinggi.

Selama mogok produksi nanti, kata Rusman, ia mengaku bakal kehilangan omzet hingga belasan juta rupiah. Parahnya, tahu yang diproduksi terancam dibuang karena dipastikan dalam kondisi rusak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper