Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jalur Tengah Selatan Jabar Kikis Waktu Tempuh

Pembangunan Jalur Tengah Selatan Jawa Barat yang menghubungkan Sukabumi-Bandung-Ciamis akan memotong waktu lebih dari 50 persen.
Panorama Jalur Selatan Jabar/Istimewa
Panorama Jalur Selatan Jabar/Istimewa

Bisnis.com, BANDUNG — Pembangunan Jalur Tengah Selatan Jawa Barat yang menghubungkan Sukabumi-Bandung-Ciamis akan memotong waktu lebih dari 50 persen.

Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat Koswara mengatakan dengan Jalur Tengah Selatan Jabar, warga dari Pangalengan yang akan menuju Cikajang, tidak usah mengambil jalur memutar ke arah Kota Bandung atau Pantai Selatan Jabar terlebih dulu.

Kemudian jika dari Pangalengan mau ke arah barat misalkan ke Tanggeung, Cianjur warga biasanya harus memutar dulu ke arah pantai, baru ke utara lagi atau ke jalur negara Bandung-Cianjur, baru ke selatan.

“Dengan jalur ini, di wilayah-wilayah di tengah selatan ini akan terkoneksi, memotong jarak tempuhnya cukup banyak bisa 50 persennya, yang asalnya 200 kilometer menjadi 90 kilometer saja," kata Koswara dikutip Jumat (5/3/2021).

Berdasarkan data dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Barat, Jalur Tengah Selatan Jabar terdiri atas dua koridor yang bersambung. Pertama adalah koridor barat, yakni dari mulai Lengkong di Sukabumi, menyambung ke Sagaranten, Tanggeung, Cipelah, dan Rancabali.

Kemudian koridor timur, dari Rancabali di Kabupaten Bandung dilanjutkan ke Ciwidey, Pangalengan, Cikajang, Bantarkalong, dan akhirnya Kertahayu di Ciamis. Panjang koridor barat mencapai 110,06 kilometer, sedangkan panjang koridor timur mencapai 211,20 kilometer. Keseluruhan panjang jalur ini adalah 321,26 kilometer.

Feasibility Study jalur ini sudah dilaksanakan pada 2014, kemudian KA Amdal sudah terbit pada 2016, Desain Awal diluncurkan pada 2019, kemudian menuju Detail Engineering Design dan Dokumen Lingkungan.

"Kemudian tahun 2019 kita matangkan lagi, kemudian pada 2021 kita bikin pradesain. Konsep pembangunannya adalah melebarkan jalan-jalan kabupaten dan jalan desa yang masuk dalam trase, kedalam standarnya Jalan Provinsi, jadi jalur baru, membuat koridor baru," kata Koswara.

Pengerasan jalan provinsi rencananya akan memiliki standar lebar 6 meter. Jalan-jalan kabupaten dan kota serta desa ini akan dilebarkan seperti jalan provinsi yang sudah ada.

"Kita proposal teknis sudah, dan lagi meminta rekomendasi dari Kementerian PUPR. Jadi ini jalur tengah selatan itu untuk memotong jarak tempuh, terutama daerah-daerah yang ada di tengah selatan Jawa Barat," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper