Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelajah Daulat Pangan 2025: Sumedang Urai Benang Kusut Rantai Pasok Produksi Pangan

Pemerintah Kabupaten Sumedang mulai menata ekosistem pertanian yang menjadi tulang punggung ekonomi mayoritas warganya.
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir

Bisnis.com, BANDUNG -- Pemerintah Kabupaten Sumedang mulai menata ekosistem pertanian yang menjadi tulang punggung ekonomi mayoritas warganya. 

Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir menjelaskan sektor pertanian telah menghidupi setengah dari populasi warga Sumedang. Ia menyadari jika ingin membuat warganya sejahtera, maka harus menjadikan ekosistem ladang pencahariannya sehat dan terjaga.

Dony mengatakan, pihaknya telah menggulirkan program STARBAK, akronim dari program Satu Hektar untuk Bertani Bangkit. Melalui program ini, Pemerintah Kabupaten Sumedang memberdayakan petani miskin yang biasa menjadi buruh di lahan tuan tanah, untuk mengelola lahan aset pemerintah daerah.

Dony menjelaskan, secara geografis, Sumedang memiliki karakteristik tanah yang sangat baik untuk ditanami pelbagai jenis tumbuhan. Bahkan beberapa di antaranya hanya bisa optimal jika ditanam di tanah yang ada di Sumedang.

"Selama ini bantuan pemerintah hanya menyasar petani pemilik lahan. Padahal buruh tani juga punya keterampilan dan pengalaman. STARBAK hadir sebagai jawaban. Pemerintah memasilitasi lahannya, bantu benih, pupuk, Alsintan, hingga peternakan. Ini wujud keadilan sosial di sektor pertanian,” kata Dony belum lama ini. 

Bahkan, jika program ini berjalan sukses, tiap buruh tani berpeluang meraih pendapatan hingga Rp3,8 juta per bulan. Langkah ini dinilai sebagai bentuk nyata pemberdayaan kelompok masyarakat yang selama ini termarjinalkan dalam kebijakan pertanian.

“Inilah gerakan nyata untuk mensejahterakan buruh tani yang selama ini terpinggirkan,” tambahnya.

Ia menyebut, daerahnya memiliki banyak komoditas pangan yang bisa dioptimalkan, baik jagung, cabai-cabaian, padi, hingga ubi Cilembu dan mangga Gedong Gincu yang optimal kualitasnya jika ditanam di daerah tertentu di Sumedang.

Sehingga, hal ini menjadi modal baik bagi Kabupaten Sumedang untuk memainkan peran penting dalam mempercepat merealisasikan program kemandirian pangan.

Selain itu, dalam rantai pasok, terkadang praktik tengkulak membuat petani tidak berkembang dari segi perekonomian. Oleh karena itu, ia memaksimalkan keberadaan Koperasi Merah Putih untuk menjadi offtaker STARBAK. Sehingga, hasil panen dari para petani bisa diserap optimal.

Ia mengakui, memang langkah besar ini tidaklah mudah. Sehingga ia meminta dukungan dan peran aktif semua pihak agar ekosistem pertanian di Sumedang bisa optimal.

Dari segi pengembangan, Pemerintah Kabupaten Sumedang juga menggandeng perguruan tinggi hingga Pusat Riset Hortikultura BRIN  untuk uji tanah dan pengembangan varietas unggul.

Sehingga dari hasil riset itu, petani di Sumedang akan memiliki kemampuan bertani yang unggul, dan tentunya akan berdampak langsung pada kuantitas dan kualitas produksi pangan di daerah yang dikenal dengan Kota Tahu in.

"Pemkab Sumedang juga kata dia menggandeng BRIN Pusat Riset Hortikultura untuk uji tanah dan pengembangan varietas unggul," tutupnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper