Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dedi Mulyadi Pastikan Angka Kemiskinan Jabar Turun dalam Tiga Tahun

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi fokus turunkan kemiskinan melalui strategi pembangunan infrastruktur, pemberdayaan ekonomi, dan pengembangan kawasan strategis hingga 2029.
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi di Bale Jaya Dewata, Kota Cirebon, Senin (2/6/2025). JIBI/Hakim Baihaqi
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi di Bale Jaya Dewata, Kota Cirebon, Senin (2/6/2025). JIBI/Hakim Baihaqi
Ringkasan Berita
  • Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan penurunan angka kemiskinan dengan fokus awal pada penyelesaian infrastruktur dasar seperti jalan, pendidikan, dan layanan kesehatan.
  • Periode 2027-2029 akan difokuskan pada pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui program pelatihan, akses permodalan, dan kemudahan perbankan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi.
  • Pemerintah juga berencana mengembangkan kawasan strategis dan menciptakan iklim usaha kondusif dengan menghapus praktik percaloan tenaga kerja dan menerapkan sistem digital dalam manajemen rekrutmen.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, BANDUNG- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi telah menetapkan target pengentasan angka kemiskinan dalam tiga tahun ke depan. 
Terbaru, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar, jumlah penduduk miskin tingkat provinsi  pada Maret 2025 sebanyak 3,65 juta orang, atau mencapai 7,02 persen dari total penduduk.
Angka ini turun sebesar 0,06 persen jika dibandingkan dengan September 2024 yang sebanyak 3,67 juta orang.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jawa Barat, Dedi Mulyadi memaparkan, bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menjalankan strategi gubernur dalam lima tahun untuk menekan angka kemiskinan dan pengangguran. 
Pada dua tahun pertama, fokus utama adalah penyelesaian infrastruktur dasar seperti jalan, pendidikan, dan layanan kesehatan.
"Dari infrastruktur yang sudah membaik, kami berharap terjadi pertumbuhan ekonomi melalui pergerakan barang dan orang," katanya, Jumat (25/7/2025).
Selanjutnya, pada periode 2027-2029, pemerintah akan berfokus pada pemberdayaan ekonomi masyarakat. Berbagai program pelatihan, akses permodalan, dan kemudahan perbankan akan dioptimalkan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat.
Selain itu, pengembangan kawasan strategis seperti Bodebekpunjur, Cekungan Bandung, dan Rebana di Jawa Barat Selatan juga menjadi prioritas sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang diharapkan dapat mendorong investasi dan membuka lapangan kerja lebih luas.
Untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi investor, Pemerintah Provinsi juga tengah menghapus praktik percaloan tenaga kerja dan menerapkan sistem digital dalam manajemen rekrutmen. 
Dedi juga memastikan akan ada perbaikan infrastruktur di kawasan industri dan pengelolaan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) secara terpadu juga menjadi bagian dari upaya tersebut.
"Pak Gubernur sedang mengupayakan beberapa wilayah di Jawa Barat menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Hal ini akan memberikan berbagai insentif seperti pengurangan atau penghapusan pajak serta kemudahan perizinan bagi investor," katanya.
Dengan langkah-langkah strategis tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat berharap dapat meningkatkan lapangan pekerjaan dan menurunkan angka kemiskinan secara signifikan dalam tiga tahun ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Kahfi
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro