Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tragedi Pesta Pernikahan Anak Dedi Mulyadi, 9 Orang Masih Dirawat

Kericuhan di pesta pernikahan anak Dedi Mulyadi di Garut menyebabkan 3 orang tewas dan 9 dirawat. Insiden terjadi akibat kepadatan massa.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di Gedung Kementerian HAM, Jakarta, Kamis (8/5/2025)/BISNIS-Annisa Nurul Amara
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di Gedung Kementerian HAM, Jakarta, Kamis (8/5/2025)/BISNIS-Annisa Nurul Amara

Bisnis.com, GARUT- Sebanyak sembilan orang masih menjalani perawatan medis di RSUD dr Slamet Garut usai insiden kericuhan yang terjadi dalam acara Pesta Rakyat di kawasan Pendopo dan Alun-Alun Garut, Jumat (18/7/2025). 

Kericuhan tersebut terjadi saat masyarakat menghadiri kegiatan hiburan dan pembagian makanan gratis dalam rangka pernikahan Wakil Bupati Garut dengan putra Gubernur Jawa Barat.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani, mengatakan, hingga Jumat malam terdapat 20 korban yang dilarikan ke rumah sakit, sementara jumlah total korban mencapai 30 orang. 

"Dari 20 korban yang masuk ke rumah sakit, sembilan masih dirawat sampai hari ini,” kata Leli, Sabtu (19/7/2025).

Insiden terjadi saat massa memadati lokasi kegiatan. Kepadatan dan dorongan di tengah kerumunan menyebabkan sejumlah orang terjatuh dan terinjak-injak. Akibatnya, tiga orang meninggal dunia di lokasi maupun saat mendapatkan penanganan medis.

Korban meninggal terdiri dari anggota kepolisian Polres Garut, Bripka Cecep Saeful Bahri (39), seorang anak perempuan bernama Vania Aprilia (8), dan seorang warga lansia, Dewi Jubaeda (61).

Pihak Dinas Kesehatan telah mengerahkan tim medis dari rumah sakit dan puskesmas untuk memberikan penanganan bagi korban luka. Sebagian besar korban mengalami cedera akibat jatuh dan terhimpit massa.

Pesta Rakyat tersebut merupakan bagian dari rangkaian perayaan pernikahan Wakil Bupati Garut Luthfianisa Putri Karlina dan Maula Akbar, putra Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari penyelenggara terkait penyebab pasti kericuhan maupun langkah evaluasi pengamanan di lapangan. Pihak kepolisian disebut sedang mengumpulkan keterangan saksi dan dokumentasi di lokasi kejadian.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro