Bisnis.com, SUMEDANG — Wajah pusat kota dan pemerintahan Sumedang berubah. Ruang publik makin cantik, dan penataan pedestrian makin rapi.
Menetapkan diri sebagai Kabupaten Pariwisata, Sumedang masih memiliki harapan, terutama urusan amenitas di pusat kota. Pantauan Tim Jelajah Metropolitan Rebana, Sumedang masih minim hotel berbintang yang memiliki fasilitas MICE lengkap.
Berbeda dengan kawasan Jatinangor, hotel di pusat kota Sumedang lebih banyak melati atau setara bintang satu. Meski beberapa sudah menjalin kerja sama dengan OTA, fasilitas yang ada nyaris tidak banyak berubah.
“Tidak ada hotel bintang atau minimal bujet berbintang, sayang padahal Sumedang bisa jadi weekend gateway,” kata Samora, warga Palembang kepada Bisnis, Kamis (25/2/2021).
Menurutnya Sumedang memiliki destinasi yang bisa bersaing dengan kawasan wisata lain di Bandung Raya terutama wisata alam. Belum kuliner yang lumayan bisa bersaing dari segi ragam dan rasa. “Pembenahannya sudah rapi, destinasinya banyak, tapi hotel representatif hanya di Jatinangor, terlalu jauh,” ujarnya.
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir sadar dengan kondisi ini. Menurutnya investor hotel berbintang internasional belum melirik daerahnya terutama untuk di pusat kota. “Kalau untuk desa wisata sudah ada homestay yang kita genjot, tapi di pusat kota belum ada,” katanya.
Padahal pihaknya sudah menyiapkan agar akses menuju objek wisata bisa dicapai kurang dari satu jam dari pusat kota. Terlebih jika pintu tol Cisumdawu ke pusat kota sudah dibuka, pihaknya menilai investor sektor perhotelan perlu menjadikan hal ini pertimbangan.
“Kita berharap ada investor masuk untuk hotel. Urusan perizinan selama tidak melanggar, tentu akan mudah dan cepat,” ujarnya.
Selain di pusat kota, Pemkab Sumedang sendiri sudah membidik investor untuk menggarap amenitas di wilayah Jatigede yang akan dilengkapi oleh fasilitas glamping. Tertarik?
Bisnis Indonesia kembali menghadirkan tim Jelajah Metropolitan Rebana yang akan mengupas peluang dan tantangan investasi di wilayah Sumedang, Majalengka, Subang, dan Purwakarta.
Program berkala ini disponsori oleh PT Pos Indonesia (Persero), Astra Isuzu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Diskominfo Jabar, PT Migas Hulu Jabar, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Jabar, PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB), Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar, JNE, dan eFishery.
