Bisnis.com, BANDUNG -- 12 Perusahaan asal Jawa Barat baik perusahaan maupun UKM sukses menembus pasar global. Total ekspor pada bulan Desember 2020 yang dibukukan oleh 12 perusahaan tersebut mencapai US$37,43 Juta atau Rp542,74 Miliar.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Moh Arifin Soedjayana merinci, jenis produk yang sukses menjajal pasar global antara lain technical textile & masker, APD, alas kaki, furnitur rotan, microfiber (cloth, pad/poly edge, sponge cloth), makanan ringan (sumpia/spring roll) dan perhiasan emas.
“Volume ekspor dari 12 perusahaan tersebut sebanyak 40 kontainer, 10 truk box dengan berat 669 kilogram. Jadi dari sisi nilai dan volume cukup besar, apalagi di tengah pandemi seperti sekarang, banyak pelaku ekspor asal Jabar membuktikan masih bisa struggle,” ujarnya.
Pelepasan ekspor ini dilakukan serentak se-Indonesia yang dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo secara daring, Jumat (4/12/2020).
Ia mengatakan 12 perusahaan tersebut bagian dari 132 perusahaan dari 16 provinsi. Pelepasan ekspor ini dinisiasi oleh Kementerian Perdagangan.
“Alhamdulillah, dari Jabar ada 12 perusahaan yang ikut pelepasanm ekspor serentak. Yang lebih membanggakan lagi 7 diantaranya itu pelaku usaha kecil menengah, sisanya non UKM,” katanya usai Pelepasan Ekspor ke Pasar Global, di PT Kewalram Indonesia, Kabupaten Sumedang.
Arifin menyebut, sebenarnya ekspor Jawa Barat memang menjadi penopang angka nasional. hal itu berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) periode Januari hingga Agustus 2020, Jabar menyumbang 16,28 persen terhadap ekspor nasional, disusul Jawa Timur sebesar 12,95 persen dan Kalimantan Timur sebesar 8,44 persen.
Namun yang berbeda, dari 12 perusahaan yang mengekspor produknya, tujuh di antaranya adalah UKM sedangkan sisanya adalah perusahaan besar.
Arifin juga menilai ekspor yang dilakukan oleh UKM menunjukan bahwa kegigihan pelaku usaha kecil di tengah pandemi begitu tinggi. Menurutnya dari 40 kontainer yang dikirim ke luar negeri, pelaku UKM mengirim di atas 10 kontainer. “UKM ini produk furnitur, diminati pasar di Eropa, Amerika dan Australia, semoga bisa memicu para pelaku usaha lain,” katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BPPP) Kementerian Perdagangan, mengatakan hal yang membuat bangga kata dia, adalah pelaku UKM yang mulai mendapatkan tempat di pasar global sehingga bisa mendistribusikan ke seluruh dunia.
"Ada beberapa UKM di antaranya tujuh UKM perdana (ekspor) pada hari ini. Dengan tujuan berbagai negara termasuk dari Jabar," kata dia.
Ke depan, ia mendorong pengusaha baik UKM maupun non-UKM untuk bisa meningkatkan kapasitas maupun kualitas produksi untuk bisa memenuhi kebutuhan global. Jika tren ekspor dari pelaku UKM ini bisa terus meningkat, maka tidak hanya bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara, tapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Kita ke depan tentu akan mendorong pelaku UKM untuk terus menembus pasar global," jelasnya.(k34)