Bisnis.com, BANDUNG - Jawa Barat masih menunggu kepastian jatah vaksin Covid-19 yang disiapkan Pusat untuk provinsi dengan penduduk kurang lebih 50 juta jiwa tersebut.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan jenis vaksin yang disiapkan ada dua yakni yang diimpor dan dibuat di dalam negeri. Pihaknya masih menunggu laporan keberhasilan uji coba vaksin yang rencananya baru akan diumumkan pada Desember mendatang.
"Yang impor juga maju mundur tadinya November ternyata belum jelas juga. Kami sedang menghitung kapasitas jatahnya," katanya di Bandung, Selasa (3/11/2020).
Menurutnya jatah vaksin harus disesuaikan dengan kapasitas ruang pendingin dimana satu puskesmas yang ada idealnya memiliki satu ruang pendingin. "Maka saya menunggu keputusan pemerintah pusat berapa jatah untuk Bodebek, nanti kita hitung," ujarnya.
Pihaknya mengaku sudah menyampaikan persoalan ini pada Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. "Sudah saya sampaikan ke Pak Luhut, secara kira kira itu kurang. Maka pemerintah pusat sekarang sedang menghitung perbantuan pembelian kulkas untuk vaksin. Kan belum tahu jumlah jutanya belum diputuskan," paparnya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jabar Marion Siagian yang juga Ketua Divisi Penanganan Kesehatan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Daerah Provinsi Jabar dalam ekspose strategi pelaksanaan vaksinasi di hadapan Gubernur Jabar menjelaskan, vaksinasi di Jabar menyasar 36 juta warga rentang usia 18-59 tahun dari total penduduk hampir 50 juta jiwa.
Rinciannya, jumlah kebutuhan vaksin di Jabar mencapai 72.145.938 dosis, di mana satu orang mendapatkan dua dosis penyuntikan sehingga sasaran vaksinasi sebanyak 36.072.969 orang.
"Untuk [warga] 60 tahun ke atas dan 18 tahun ke bawah, kami masih menunggu petunjuk teknis dari Kementerian Kesehatan, apakah diikutsertakan [dalam vaksinasi] atau tidak," kata Marion.
Terkait prioritas sasaran vaksinasi, Marion menuturkan bahwa prioritas pertama sesuai Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi adalah tenaga kesehatan (nakes) dan TNI/Polri dengan kebutuhan 315.564 dosis vaksin untuk total sasaran sekitar 157.782 orang di Jabar.
"Lalu untuk kelompok pelayanan publik [sebanyak] 95.248 orang dengan kebutuhan vaksin 190.496. Kami masih meng-update terus supaya pada hari-H [vaksinasi] semua kelompok prioritas ini bisa tercakup," ucapnya.
Untuk proses vaksinasi, Marion mengatakan bahwa pihaknya akan menambah jumlah tenaga vaksinator terlatih yang saat ini sudah mencapai 1.094 orang. Sementara tenaga kesehatan di Jabar total berjumlah 85.000 orang.
Vaksin sendiri nantinya harus disimpan dalam suhu 2-8 derajat Celsius. Marion berujar, pihaknya terus melakukan asesmen pada alat pendingin di seluruh tempat fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) di Jabar.
"Vaksin itu mulai dari pengiriman sampai ke tubuh penerima harus dalam keadaan baik, harus disimpan di suhu 2-8 derajat Celcius. Untuk itu, kami melakukan asesmen terhadap kulkas-kulkas untuk penyimpanan vaksin di semua fasyankes," ujar Marion.